Pekalongan (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cabang Tegal bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Bulog, tim pengendali inflasi daerah, serta stakeholder terkait lainnya menyelenggarakan kegiatan operasi pasar murah sebagai upaya mengendalikan inflasi di daerah.
Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa pihak mendukung dengan diselenggarakan kegiatan operasi pasar murah dalam upaya membantu meringankan beban masyarakat serta mengendalikan inflasi daerah.
"Ini salah satu langkah yang dilakukan oleh pemerintah, tim pengendali inflasi daerah, BI, dan Bulog untuk menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok yang terjangkau di tengah masyarakat," katanya.
Pada kegiatan operasi pasar murah itu, disediakan 500 buah paket sembako berisikan beras premium 5 kilogram, 1 liter minyak goreng, dan 1 kilogram gula pasir dengan harga Rp63 ribu per paket.
Menurut dia, kegiatan operasi pasar murah ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat terdampak COVID-19, memulihkan ekonomi, serta menurunkan tingkat inflasi di daerah.
"Kami berharap para pedagang tidak meraup untung terlalu tinggi di tengah kesulitan ekonomi agar masyarakat tidak terlalu khawatir dan inflasi daerah bisa dikendalikan," kata Salahudin.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal Taufik Amrozy menyebutkan kegiatan operasi pasar murah ini bertujuan untuk membantu meringankan harga kebutuhan pokok masyarakat dan mengendalikan inflasi.
"Ini salah satu upaya TPID dan pemerintah daerah, serta stakeholder terkait yang sudah menggelar operasi pasar murah di beberapa titik, terbukti meredakan inflasi daerah," katanya.
Taufiq Amrozi meminta semua elemen masyarakat untuk mengurangi perilaku aksi borong (panic buying) kebutuhan pokok dan pemerintah daerah senantiasa hadir membantu kesulitan warga.
"Kami berharap warga tetap tenang agar ekspektasi inflasi nanti bisa dijaga supaya tidak terlalu tinggi. Kami berharap pada bulan November 2022 ini, inflasi bisa turun lagi," katanya
Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa pihak mendukung dengan diselenggarakan kegiatan operasi pasar murah dalam upaya membantu meringankan beban masyarakat serta mengendalikan inflasi daerah.
"Ini salah satu langkah yang dilakukan oleh pemerintah, tim pengendali inflasi daerah, BI, dan Bulog untuk menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok yang terjangkau di tengah masyarakat," katanya.
Pada kegiatan operasi pasar murah itu, disediakan 500 buah paket sembako berisikan beras premium 5 kilogram, 1 liter minyak goreng, dan 1 kilogram gula pasir dengan harga Rp63 ribu per paket.
Menurut dia, kegiatan operasi pasar murah ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat terdampak COVID-19, memulihkan ekonomi, serta menurunkan tingkat inflasi di daerah.
"Kami berharap para pedagang tidak meraup untung terlalu tinggi di tengah kesulitan ekonomi agar masyarakat tidak terlalu khawatir dan inflasi daerah bisa dikendalikan," kata Salahudin.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal Taufik Amrozy menyebutkan kegiatan operasi pasar murah ini bertujuan untuk membantu meringankan harga kebutuhan pokok masyarakat dan mengendalikan inflasi.
"Ini salah satu upaya TPID dan pemerintah daerah, serta stakeholder terkait yang sudah menggelar operasi pasar murah di beberapa titik, terbukti meredakan inflasi daerah," katanya.
Taufiq Amrozi meminta semua elemen masyarakat untuk mengurangi perilaku aksi borong (panic buying) kebutuhan pokok dan pemerintah daerah senantiasa hadir membantu kesulitan warga.
"Kami berharap warga tetap tenang agar ekspektasi inflasi nanti bisa dijaga supaya tidak terlalu tinggi. Kami berharap pada bulan November 2022 ini, inflasi bisa turun lagi," katanya