Cilacap (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap di Provinsi Jawa Tengah memberangkatkan 15 personel penyelamat untuk membantu penanganan dampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Kepala Basarnas Cilacap Adah Sudarsa mengatakan bahwa 15 personel penyelamat diberangkatkan ke Cianjur pada Senin pukul 17.00 WIB.
"Kami perkirakan 15 personel rescuer (penyelamat) tersebut akan tiba di Cianjur pada hari Selasa (22/11) pukul 01.00 WIB, setelah menempuh perjalanan selama delapan jam melalui jalur darat," katanya sebagaimana dikutip dalam keterangan pers Basarnas Cilacap.
Selain mengirim personel, dia mengatakan, Basarnas Cilacap mengerahkan peralatan pendukung upaya pencarian dan penyelamatan untuk membantu proses evakuasi korban gempa di Cianjur.
Menurut dia, personel penyelamat maupun peralatan pendukung dari Basarnas Cilacap, Bandung, Jakarta, Semarang, serta Basarnas Special Group (BSG) dan potensi SAR di Jawa Barat dan sekitarnya dikerahkan untuk membantu penanganan dampak gempa yang berpusat di barat daya Cianjur.
Gempa dengan magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin pukul 13.21 WIB pusatnya berada di darat sekira 10 km barat daya Cianjur.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), guncangan gempa itu dirasakan di Cianjur, Garut, Sukabumi, Cimahi, Bandung, Lembang, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor, Bayah, Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bakauheni.
Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca-Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nelwan Harahap menginformasikan bahwa hingga Senin pukul 16.15 WIB sebanyak 46 warga Kabupaten Cianjur meninggal akibat gempa.
Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur pada Senin pukul 18.00 WIB mencatat jumlah warga yang meninggal akibat gempa sebanyak 56 orang dan 40 di antaranya anak-anak.
Kepala Basarnas Cilacap Adah Sudarsa mengatakan bahwa 15 personel penyelamat diberangkatkan ke Cianjur pada Senin pukul 17.00 WIB.
"Kami perkirakan 15 personel rescuer (penyelamat) tersebut akan tiba di Cianjur pada hari Selasa (22/11) pukul 01.00 WIB, setelah menempuh perjalanan selama delapan jam melalui jalur darat," katanya sebagaimana dikutip dalam keterangan pers Basarnas Cilacap.
Selain mengirim personel, dia mengatakan, Basarnas Cilacap mengerahkan peralatan pendukung upaya pencarian dan penyelamatan untuk membantu proses evakuasi korban gempa di Cianjur.
Menurut dia, personel penyelamat maupun peralatan pendukung dari Basarnas Cilacap, Bandung, Jakarta, Semarang, serta Basarnas Special Group (BSG) dan potensi SAR di Jawa Barat dan sekitarnya dikerahkan untuk membantu penanganan dampak gempa yang berpusat di barat daya Cianjur.
Gempa dengan magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin pukul 13.21 WIB pusatnya berada di darat sekira 10 km barat daya Cianjur.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), guncangan gempa itu dirasakan di Cianjur, Garut, Sukabumi, Cimahi, Bandung, Lembang, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor, Bayah, Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bakauheni.
Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca-Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nelwan Harahap menginformasikan bahwa hingga Senin pukul 16.15 WIB sebanyak 46 warga Kabupaten Cianjur meninggal akibat gempa.
Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur pada Senin pukul 18.00 WIB mencatat jumlah warga yang meninggal akibat gempa sebanyak 56 orang dan 40 di antaranya anak-anak.