Kudus (ANTARA) - Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, Jawa Tengah, meningkatkan kualitas pelayanan untuk penanganan pasien yang mengalami berbagai jenis kecelakaan dengan menyiapkan tim khusus yang bertugas selama 24 jam.

"Pusat penanganan kecelakaan merupakan salah satu layanan unggulan di tempat kami. Sebelumnya dikenal sebagai trauma center. Kualitas pelayanan terus ditingkatkan dengan melakukan pembaharuan layanan yang cepat dan ramah," kata Direktur Utama RS Mardi Rahayu Kudus Pujianto di sela-sela rebranding atau pembaruan citra di RS Mardi Rahayu Kudus, Sabtu.

Ia mengungkapkan bahwa pusat penanganan kecelakaan didedikasikan untuk semua kalangan masyarakat yang membutuhkan agar penanganan segala jenis kecelakaan bisa tertangani dengan cepat untuk menyelamatkan jiwa serta mencegah terjadinya cedera lebih lanjut, komplikasi, maupun kecacatan. 

Penanganan kecelakaan di rumah sakit tipe B tersebut, dilakukan selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu oleh tim pusat penanganan kecelakaan dan pendukungnya. 

Tim pusat penanganan kecelakaan di rumah sakit tersebut, terdiri atas tim di IGD mulai dari dokter dan perawat, dokter spesialis bedah umum, dokter spesialis bedah tulang, dokter spesialis bedah saraf, dokter spesialis bedah urologi, dokter subspesialis bedah digestiv, dokter spesialis anestesi, dan berbagai dokter spesialis lainnya. 

Selain itu, tersedia delapan kamar bedah yang siap digunakan selama 24 jam sehari, instalasi rawat intensif (ICU-ICCU-RICU-PICU-NICU) dengan kapasitas 27 tempat tidur yang dilengkapi dengan ventilator, ruang rawat inap berbagai kelas, instalasi radiologi dengan MRI 1,5 tesla, MSCT 128 slice dan berbagai peralatan penunjang lainnya.

Pusat penanganan kecelakaan tersebut juga dilengkapi dengan dua mobil ambulans gawat darurat yang siaga 24 jam untuk menjemput pasien yang memerlukan rawat inap yang dapat dipanggil melalui nomor 0811 2710 911.

Para pasien kecelakaan akan dilakukan upaya tindakan gawat darurat dalam waktu kurang dari 5 menit untuk mengatasi kondisi yang mengancam nyawa sampai kondisi pasien stabil. 

Pada kasus sedang hingga berat, tindakan bedah darurat dilakukan oleh dokter spesialis bedah setelah kondisi pasien berhasil distabilkan oleh tim di IGD. Sedangkan tindakan bedah tidak darurat akan dilakukan sesuai jadwal yang ditetapkan oleh dokter penanggung jawab pelayanan sedangkan untuk kasus ringan, penanganan tindakan dilakukan oleh tim di IGD.

Pusat penanganan kecelakaan di rumah sakit tersebut juga bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, BP Jamsostek, PT Jasa Raharja, berbagai perusahaan dan asuransi. Bahkan, 8 September 2022 juga mendapatkan penghargaan dari Deputi Direktur Wilayah BP Jamsostek Jateng-DIY sebagai pusat layanan kecelakaan kerja (PLKK) dengan utilitasi (pemanfaatan) tertinggi di regional Jawa Tengah dan DIY.
    
Dengan adanya pusat penanganan kecelakaan tersebut, maka masyarakat dari Kabupaten Kudus, Pati, Rembang, Jepara, Grobogan dan Demak dapat memanfaatkan layanan tersebut.  

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024