Kudus (ANTARA) - Pakar kesehatan dari RSUD Loekmono Hadi Kudus Susilo Adi Nugroho mengingatkan orang tua yang memiliki balita segera membawa anaknya itu ke dokter jika tidak kunjung pipis, guna mengantisipasi gangguan ginjal akut.
"Salah satu gejala utama terjadinya gangguan ginjal akut, yakni anak tidak kunjung kencing dalam tempo enam hingga 12 jam," ujar Susilo Adi Nugroho yang juga dokter spesialis anak RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jateng itu, saat menjadi narasumber podcast kesehatan RS Loekmono Hadi TV dengan tema "Waspada, gangguan ginjal akut pada anak" di Kudus, Senin.
Selain terjadi penurunan volume atau frekuensi kencing, kata dia, gejala lainnya, di antaranya anak mengalami demam, lemas, badan bengkak, serta tidak mau makan.
Gejala awal untuk anak usia 0-18 tahun, di antaranya mengalami demam kurang dari 14 hari, sedangkan antara satu hingga tujuh hari pertama mengalami batuk pilek dan tujuh hari kemudian terjadi tanda-tanda gagal ginjal.
Ia mengingatkan orang tua segera membawa anaknya berobat ke puskesmas atau rumah sakit terdekat jika ada tanda-tanda tersebut, untuk keselamatan buah hatinya.
Terkait dengan penggunaan obat penurun panas dalam bentuk cair atau sirop, kata dia, sesuai anjuran pemerintah untuk sementara diganti dengan puyer atau menggunakan obat penurun panas yang dimasukkan melalui anus karena saat ini tengah dilakukan investigasi.
Demikian halnya, imbuh dia, ketika anak usai mendapatkan imunisasi, sebaiknya diberikan pakaian yang tipis serta banyak minum air putih serta ditempatkan di ruangan yang dilengkapi pendingin ruangan.
"Kalaupun masih mengalami demam baru diberikan obat penurunan panas sesuai anjuran pemerintah," ujarnya.
Meskipun kasus COVID-19 mulai melandai, kebiasaan baik selama pandemi selalu menjaga protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan sebaiknya terus diterapkan.
"Salah satu gejala utama terjadinya gangguan ginjal akut, yakni anak tidak kunjung kencing dalam tempo enam hingga 12 jam," ujar Susilo Adi Nugroho yang juga dokter spesialis anak RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jateng itu, saat menjadi narasumber podcast kesehatan RS Loekmono Hadi TV dengan tema "Waspada, gangguan ginjal akut pada anak" di Kudus, Senin.
Selain terjadi penurunan volume atau frekuensi kencing, kata dia, gejala lainnya, di antaranya anak mengalami demam, lemas, badan bengkak, serta tidak mau makan.
Gejala awal untuk anak usia 0-18 tahun, di antaranya mengalami demam kurang dari 14 hari, sedangkan antara satu hingga tujuh hari pertama mengalami batuk pilek dan tujuh hari kemudian terjadi tanda-tanda gagal ginjal.
Ia mengingatkan orang tua segera membawa anaknya berobat ke puskesmas atau rumah sakit terdekat jika ada tanda-tanda tersebut, untuk keselamatan buah hatinya.
Terkait dengan penggunaan obat penurun panas dalam bentuk cair atau sirop, kata dia, sesuai anjuran pemerintah untuk sementara diganti dengan puyer atau menggunakan obat penurun panas yang dimasukkan melalui anus karena saat ini tengah dilakukan investigasi.
Demikian halnya, imbuh dia, ketika anak usai mendapatkan imunisasi, sebaiknya diberikan pakaian yang tipis serta banyak minum air putih serta ditempatkan di ruangan yang dilengkapi pendingin ruangan.
"Kalaupun masih mengalami demam baru diberikan obat penurunan panas sesuai anjuran pemerintah," ujarnya.
Meskipun kasus COVID-19 mulai melandai, kebiasaan baik selama pandemi selalu menjaga protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan sebaiknya terus diterapkan.