Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, siap mengupayakan pondok pesantren mendapat bantuan usaha dari Pemerintah pusat setelah ada wacana Kementerian Koordinator Perekonomian akan mengucurkan bantuan untuk pengembangan unit usaha.
"Ada wacana dari Kemenko Perekonomian akan mengucurkan bantuan ke daerah, khususnya pada pondok pesantren," kata Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Sabtu.
Menurut dia, bantuan untuk pondok pesantren ini sudah direalisasikan oleh Pemerintah pusat kepada salah satu ponpes di Jawa Timur yaitu berupa hewan ternak sapi.
"Kami sudah memerintahkan Dinas Kelautan Perikanan Dan Peternakan Batang agar terus melalukan koordinasi dengan Kemenko Perekonomian supaya ponpes di daerah ini bisa mendapatkan bantuan tidak hanya sapi namun juga bisa bantuan lainnya," katanya.
Dikatakan, semua pengasuh maupun pengurus pondok pesantren untuk menyiapkan sistem kerjasamanya agar bantuan tersebut bisa terlaksana dan bermanfaat bagi kemajuan ponpes.
Baca juga: 18 panti asuhan-ponpes di Jateng dibantu tingkatkan kualitas sarpras
Selama ini, kata dia, pemkab telah menganggarkan bantuan untuk ponpes dan yayasan yatim piatu setiap tahunnya namun nilai masih sedikit karena keterbatasan anggaran yang dimiliki.
"Bantuan dari pemkab nilainya sedikit dan kami juga tidak bisa leluasa lagi seperti dulu dalam memberikan bantuan karena sudah ketentuannya," katanya.
Lani Dwi Rejeki mengatakan seperti Dana Alokasi Umum (DAU) hanya untuk pendidikan, kesehatan dan gaji yang tentunya nilai juga terbatas.
"Namun, nanti jika pendapatan asli daerah kita meningkat maka akan lebih leluasa dan mungkin bisa mengucurkan bantuan lainnya ke ponpes," katanya.
Baca juga: Pemprov Jateng giatkan program berbasis ponpes tingkatkan kemandirian santri
"Ada wacana dari Kemenko Perekonomian akan mengucurkan bantuan ke daerah, khususnya pada pondok pesantren," kata Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Sabtu.
Menurut dia, bantuan untuk pondok pesantren ini sudah direalisasikan oleh Pemerintah pusat kepada salah satu ponpes di Jawa Timur yaitu berupa hewan ternak sapi.
"Kami sudah memerintahkan Dinas Kelautan Perikanan Dan Peternakan Batang agar terus melalukan koordinasi dengan Kemenko Perekonomian supaya ponpes di daerah ini bisa mendapatkan bantuan tidak hanya sapi namun juga bisa bantuan lainnya," katanya.
Dikatakan, semua pengasuh maupun pengurus pondok pesantren untuk menyiapkan sistem kerjasamanya agar bantuan tersebut bisa terlaksana dan bermanfaat bagi kemajuan ponpes.
Baca juga: 18 panti asuhan-ponpes di Jateng dibantu tingkatkan kualitas sarpras
Selama ini, kata dia, pemkab telah menganggarkan bantuan untuk ponpes dan yayasan yatim piatu setiap tahunnya namun nilai masih sedikit karena keterbatasan anggaran yang dimiliki.
"Bantuan dari pemkab nilainya sedikit dan kami juga tidak bisa leluasa lagi seperti dulu dalam memberikan bantuan karena sudah ketentuannya," katanya.
Lani Dwi Rejeki mengatakan seperti Dana Alokasi Umum (DAU) hanya untuk pendidikan, kesehatan dan gaji yang tentunya nilai juga terbatas.
"Namun, nanti jika pendapatan asli daerah kita meningkat maka akan lebih leluasa dan mungkin bisa mengucurkan bantuan lainnya ke ponpes," katanya.
Baca juga: Pemprov Jateng giatkan program berbasis ponpes tingkatkan kemandirian santri