Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta di Provinsi Jawa Tengah menyiapkan lahan di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon untuk membangun sekolah menengah atas (SMA) guna mengatasi masalah akses ke sekolah negeri akibat penerapan aturan zonasi.
"Ada lahan untuk SMA baru di Pasar Kliwon, kami sediakan 7.000 m2. Tepatnya di Mojo," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Senin.
"Kalau dulu kan jadi cabangnya SMAN 2, terus kami kasih lahan yang lebih besar," katanya.
Wali Kota sudah meminta izin dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk membangun SMA, mengingat sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Setelah pembangunan SMA baru di wilayah Pasar Kliwon, akses warga untuk menempuh pendidikan di sekolah negeri diharapkan bisa lebih merata.
Selain membangun sekolah, Pemerintah Kota Surakarta berencana menggabungkan sekolah-sekolah yang jumlahnya siswanya sedikit.
"Akan ada proses regrouping (pengelompokan) dan kami juga menyediakan lahan untuk SMA. Yang pasti bangunan yang tidak produktif kami manfaatkan," kata Wali Kota.
"Misalnya ada permintaan untuk Kantor BPOM, nanti kami akan menggunakan lahan salah satu sekolah. Kami akan manfaatkan aset kami, jangan sampai ada idle (menganggur)," katanya.
"Ada lahan untuk SMA baru di Pasar Kliwon, kami sediakan 7.000 m2. Tepatnya di Mojo," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Senin.
"Kalau dulu kan jadi cabangnya SMAN 2, terus kami kasih lahan yang lebih besar," katanya.
Wali Kota sudah meminta izin dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk membangun SMA, mengingat sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Setelah pembangunan SMA baru di wilayah Pasar Kliwon, akses warga untuk menempuh pendidikan di sekolah negeri diharapkan bisa lebih merata.
Selain membangun sekolah, Pemerintah Kota Surakarta berencana menggabungkan sekolah-sekolah yang jumlahnya siswanya sedikit.
"Akan ada proses regrouping (pengelompokan) dan kami juga menyediakan lahan untuk SMA. Yang pasti bangunan yang tidak produktif kami manfaatkan," kata Wali Kota.
"Misalnya ada permintaan untuk Kantor BPOM, nanti kami akan menggunakan lahan salah satu sekolah. Kami akan manfaatkan aset kami, jangan sampai ada idle (menganggur)," katanya.