Pati (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menyalurkan bantuan uang sebesar Rp120 juta untuk merehabilitasi 17 unit rumah warga korban banjir bandang di daerah itu pada 14 Juli 2022.
 
Penyerahan bantuan secara simbolis diserahkan oleh Penjabat Bupati Pati Henggar Budi Anggoro kepada warga korban banjir bandang di Desa Bulumanis Kidul dan Tunjungrejo, Kecamatan Margoyoso, Kamis (22/9).
 
"Bantuan ini berasal dari Pemerintah Provinsi Jateng yang bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk 17 warga di dua desa yang rumahnya rusak berat dan hilang diterjang banjir bandang pada 14 Juli 2022," kata Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro saat penyerahan bantuan di Desa Tunjungrejo, Pati.
 
 
Besarnya bantuan, kata dia, untuk warga yang rumahnya hilang masing-masing mendapatkan bantuan sebesar Rp15 juta, sedangkan yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan Rp10 juta.
 
Sebelummya, para korban banjir di Tunjungrejo dan Bulumanis Kidul juga mendapat bantuan dari sejumlah pihak lain, di antaranya dari pemerintah daerah dan berbagai lembaga sosial kemanusiaan, salah satunya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pati.
 
Selain itu, juga ada bantuan dari hasil donasi masyarakat, termasuk dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Pati.
 
Sementara itu, Kepala Desa Tunjungrejo Mochammad Ali Zuhdi mengungkapkan bahwa pembangunan kembali rumah warga yang rusak sudah berlangsung.
 
"Alhamdulillah rehabilitasi rumah yang rusak sudah dimulai. Di Tunjungrejo saat ini tinggal empat rumah yang masih dalam proses pembangunan, yakni tiga rumah yang hilang dan satu rusak berat," ujarnya.
 
Ia berharap empat rumah yang belum tuntas pengerjaannya bisa rampung pada Oktober 2022.
 
 
Zuhdi mengungkapkan total rumah warga yang rusak, baik rusak ringan, sedang, berat, maupun hilang akibat banjir bandang di desanya sebanyak 17 rumah. Sedangkan total bantuan yang diterima untuk perbaikan rumah warga di Desa Tunjungrejo mencapai Rp400 juta.
 
"Dengan dana sebesar itu, kami baru bisa membangun rumah dengan tembok dan lantai tanpa plesteran, termasuk dapurnya juga belum," ujarnya.
 
Pada kesempatan tersebut, dia menyampaikan bahwa saat ini masih ada beberapa infrastruktur desa yang rusak akibat banjir dan belum diperbaiki. Di antaranya talut jalan, saluran irigasi, dan jalan desa untuk akses pertanian.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024