Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat deflasi sebesar 0,39 persen yang terjadi di provinsi tersebut pada Agustus 2022 meski terjadi kenaikan harga telur.

"Penurunan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok transportasi, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, berdampak pada terjadi deflasi," kata Kepala BPS Jawa Tengah Adhi Wiriana dalam siaran pers di Semarang, Kamis.

Sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya bawang merah, cabai merah, minyak goreng, dan cabai rawit. Selain itu, BPS juga mencatat penurunan harga tiket pesawat udara.

Adapun komoditas penahan terjadinya deflasi, kata dia, antara lain dipicu oleh kenaikan harga beras dan telur.

Deflasi sebesar 0,39 persen yang terjadi di bulan Agustus merupakan yang pertama terjadi di sepanjang 2022.

Di sepanjang Januari hingga Juli 2022, Jawa Tengah tercatat mengalami inflasi yang besarannya bervariasi.

Sementara dari enam daerah di Jawa Tengah yang menjadi lokasi survei kebutuhan hidup layak, lanjut Adhi, seluruhnya mengalami deflasi.

Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal yang mencapai 0,64 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,06 persen.


Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024