Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memandang perlu adanya kesiapan untuk memberikan pembekalan tindakan keselamatan para nelayan sebagai langkah antisipasi apabila terjadi kecelakaan saat melaut.

"Terkadang anak buah kapal menyepelekan keselamatan dirinya seperti tidak bisa berenang tetapi tetap berani melaut padahal itu sangat berbahaya," kata Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki usai memberikan santunan kepada keluarga para korban tenggelam KM Prima United di Batang, Selasa.

Menurut dia, kasus tenggelamnya KM Prima United di Perairan Kalimantan yang menewaskan 5  oran dan satu orang belum ditemukan bisa menjadi pelajaran semua pihak agar perlu kesiapan pembekalan diri.

KM Prima United membawa 14 orang terdiri atas 5 anak buah kapal ditemukan meninggal, 8 orang selamat, dan 1 orang belum ditemukan.

"Hari ini saya didampingi Forkompimda mengunjungi secara langsung korban tenggelam KM Prima United yang dihantam ombak di perairan Kalimantan. Kami berharap santunan ini semoga dapat bermanfaat untuk keluarga korban," katanya.

Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang Teguh Tarmujo mengatakan bahwa KM Prima United tenggelam di perairan sebelah Pulau Parang Karimunjawa pada 22 Agustus 2022 sehingga mengakibatkan 5 korban meninggal, satu orang belum ditemukan, dan 8 orang selamat.

"Ya benar, KM Prima United tenggelam di perairan sebelah Pulau Parang Karimunjawa. Kejadian, pada Senin (22-8) sekitar pukul 07.15 WIB," katanya.

Ia mengatakan kronologi kejadian tenggelamnya kapal tersebut bermula saat anak buah kapal KM Prima United melakukan tabur jaring pertama namun saat itu mendadak terjadi ombak besar dan menghantam kapal yang ditumpangi hingga tenggelam. 

"Kapal dengan nakoda Slamet Sutoyo tidak bisa mengendalikan kapal sehingga tenggelam. Mereka berangkat melaut pada Senin (22-8) sekitar pukul 01.30 WIB," katanya.***3***




 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024