Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta berkomitmen memprioritaskan pemulihan ekonomi usai pandemi COVID-19, termasuk dengan tetap memastikan operasional tempat-tempat belanja di Solo.

"Intinya ke depan kalau ada aturan untuk menutup mal, kebijakan di Solo lain. Saya ingin mal tetap buka, tidak ingin ada yang ditutup lagi," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka pada pembukaan Indonesia Shopping Festival 2022 di Mal Solo Paragon, Kamis.

Ia mengatakan upaya tersebut dilakukan karena pertumbuhan ekonomi tetap nomor satu.

"Kasihan yang punya mal, intinya UMKM kami dukung, tenant besar kami dukung," katanya.

Menurut dia, perputaran transaksi di mal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Solo. Selain itu, dikatakannya, mal mampu menyerap banyak tenaga kerja. Oleh karena itu, jika mal ditutup banyak tenaga kerja yang terpaksa dirumahkan sementara.

Dengan demikian, daya beli masyarakat akan mengalami penurunan.

"Kasihan kalau mal tutup. Banyak pekerja di sana," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Wijaja mengatakan selama ini tingkat kunjungan mal di Solo cukup besar.

"Dibandingkan dengan anggota kami yang terdiri dari 388 mal di seluruh Indonesia, mal di Solo lebih cepat pulih," katanya.

Pihaknya mencatat rata-rata okupansi mal pada tahun 2020 sekitar 50 persen. Selanjutnya pada tahun 2021 naik menjadi 60 persen.

"Tahun ini target okupansi mencapai 90 persen," katanya.

Terkait dengan kegiatan Indonesia Shopping Festival 2022, ia menargetkan terjadi transaksi sebesar Rp8 triliun di seluruh mal di Indonesia selama berlangsungnya festival, yakni 11-12 Agustus 2022.

Ia optimistis target tersebut dapat tercapai seiring dengan tingginya daya beli masyarakat usai pandemi COVID-19.

 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024