Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, siap menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, kata Bupati Magelang Zaenal Arifin.
Zaenal di Magelang, Jumat, mengatakan bahwa Pemilu 2024 berbeda dengan pemilu sebelumnya. Dalam setahun, ada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan pilkada.
"Tentunya ini membutuhkan kesiapsiagaan semua pihak untuk menjalankan peran dan tugas masing-masing sesuai dengan undang-undang," katanya saat menerima audiensi dari tim Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magelang untuk membahas persiapan Pemilu 2024.
Zaenal mengatakan bahwa Pemkab Magelang juga mendapat tugas untuk membantu menyukseskan pelaksanaan pemilu serentak ini.
Sebelumnya, dia juga telah menginstruksikan kepada seluruh camat di kabupaten ini untuk benar-benar ikut mengawal dan menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2024.
"Paling tidak melakukan koordinasi dengan instansi-instansi vertikal dan horizontal, termasuk dengan polsek, koramil, puskesmas, KUA, dan UPT lainnya, agar ada sepemahaman dalam rangka menyukseskan pemilu serentak," katanya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang M. Habib Saleh menyampaikan beberapa hal kepada Bupati Magelang dalam audiensi tersebut, antara lain, persiapan untuk pembentukan badan ad hoc, yakni panitia pengawas pemilihan kecamatan (panwascam) yang pembentukannya di awal bulan September 2022.
Kemudian Bawaslu Kabupaten Magelang juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Magelang yang telah membuat Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Dana Cadangan Pilkada Tahun 2024.
Habib mengemukakan bahwa di Provinsi Jawa Tengah ini Kabupaten Magelang merupakan yang pertama membuat perda tersebut.
"Di Jawa Tengah kami bisa pamer ada perda yang terkait dengan dana cadangan untuk pilkada," katanya.
Habib menyebutkan bahwa kebutuhan bawaslu dalam penyelenggaraan pilkada serentak tingkat Kabupaten Magelang sebesar Rp24 miliar, sedangkan KPU kurang lebih Rp60 miliar. ***2***
Zaenal di Magelang, Jumat, mengatakan bahwa Pemilu 2024 berbeda dengan pemilu sebelumnya. Dalam setahun, ada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan pilkada.
"Tentunya ini membutuhkan kesiapsiagaan semua pihak untuk menjalankan peran dan tugas masing-masing sesuai dengan undang-undang," katanya saat menerima audiensi dari tim Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magelang untuk membahas persiapan Pemilu 2024.
Zaenal mengatakan bahwa Pemkab Magelang juga mendapat tugas untuk membantu menyukseskan pelaksanaan pemilu serentak ini.
Sebelumnya, dia juga telah menginstruksikan kepada seluruh camat di kabupaten ini untuk benar-benar ikut mengawal dan menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2024.
"Paling tidak melakukan koordinasi dengan instansi-instansi vertikal dan horizontal, termasuk dengan polsek, koramil, puskesmas, KUA, dan UPT lainnya, agar ada sepemahaman dalam rangka menyukseskan pemilu serentak," katanya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang M. Habib Saleh menyampaikan beberapa hal kepada Bupati Magelang dalam audiensi tersebut, antara lain, persiapan untuk pembentukan badan ad hoc, yakni panitia pengawas pemilihan kecamatan (panwascam) yang pembentukannya di awal bulan September 2022.
Kemudian Bawaslu Kabupaten Magelang juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Magelang yang telah membuat Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Dana Cadangan Pilkada Tahun 2024.
Habib mengemukakan bahwa di Provinsi Jawa Tengah ini Kabupaten Magelang merupakan yang pertama membuat perda tersebut.
"Di Jawa Tengah kami bisa pamer ada perda yang terkait dengan dana cadangan untuk pilkada," katanya.
Habib menyebutkan bahwa kebutuhan bawaslu dalam penyelenggaraan pilkada serentak tingkat Kabupaten Magelang sebesar Rp24 miliar, sedangkan KPU kurang lebih Rp60 miliar. ***2***