Semarang (ANTARA) -
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah sejak 2018 telah menyalurkan 270 digester biogas guna mendorong terwujudnya kemandirian serta kedaulatan energi di tingkat desa.

"Pak Ganjar mengatakan kita harus berdaulat di bidang ekonomi, berdaulat di bidang energi, air dan pangan. Nah, maka ada desa mandiri energi, artinya bagaimana desa itu membangkitkan energi, membakar energi, dan menggunakan energi dari potensi yang dimiliki. Biogas salah satunya," kata Kepala Dinas ESDM Provinsi Jateng Sudjarwanto Dwiatmoko di Semarang, Jawa Tengah, Selasa.

Menurut dia, biogas merupakan program energi baru terbarukan dalam membangun kekuatan energi dari potensi sumber daya alam atau bahkan dari limbah sekalipun.

"Salah satunya yang dikembangkan yang disebut biogas yakni yang berasal dari kotoran ternak maupun limbah industri rumah tangga, atau limbah industri yang berpotensi untuk menghasilkan biogas," ujarnya.

Dari tahun 2018 sampai 2021, Dinas ESDM Jateng telah menyalurkan bantuan digester biogas dengan total sebanyak 157 unit yang tersebar di seluruh daerah di JawaTengah dan pada tahun 2022 ditingkatkan lagi sehingga bertambah 113 unit.

"Di tahun awal kok sedikit dibanding tahun selanjutnya, padahal anggarannya tidak lebih besar? karena ada model yang dikembangkan di tahun 2021 mulai dengan pemberdayaan peternak dan industri rumah tangga tahu. Jadi, sekarang sudah banyak yang meminta, kami sebut padat karya untuk biogas, kami bantu aspek peralatan dan teknologi, rakyat yang gotong royong," katanya.

Baca juga: Pemkab Batang dorong pemanfaatan biogas untuk pupuk tanaman

Ia menyebut dengan adanya bantuan digester biogas, akhirnya masyarakat bisa mandiri pada aspek biogas.

"Kalau dilihat hasilnya rumah tangga mulai bebas dari pembelian gas elpiji. Di satu sisi ternak menghasilkan daging dan susu, kotorannya sekarang lebih cepat dan hasilkan gas yang bisa dipakai untuk memasak. Artinya limbahnya sekarang bisa diolah, tidak berbau, sungai bersih dan hasilnya energi yakni mengatasi limbahnya dan menimbulkan daya manfaat yang lebih baik untuk masyarakat," ujarnya.

Ketua Paguyuban Peternak Desa Mertan Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo, Widodo menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima bantuan digester biogas dari Dinas ESDM Provinsi Jateng tahun 2021.

"Kami mendapat bantuan dari Dinas ESDM pada tahun 2021. Saat itu kami menerima kapasitas 20 meter kubik dan lima titik kompor, kemudian dikembangkan jadi 15 titik, dengan cara membuat instalasi," katanya.

Bantuan tersebut, lanjut dia, menjadi stimulan bagi warga dalam mendapatkan kebutuhan gas elpiji, bahkan gas yang dihasilkan itu digunakan untuk pengembangan UMKM di desanya.

"Ada 15 rumah, digunakan UMKM ada dua yakni pembuatan cilok dan peyek. Warga terbantu menjadi stimulan pas waktu elpiji habis, untuk pengeluaran masak bisa lebih irit," ujarnya.

Baca juga: Mengembangkan karakter pegawai Polbangtan YoMa dengan membuat biogas
Baca juga: Sentra industri tahu Jepara dapat bantuan IPAL
Baca juga: Limbah pasar ternak Kudus dimanfaatkan untuk biogas

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024