Banyumas (ANTARA) -
Peluncuran aplikasi Jogo Konco tersebut dilakukan pada Festival Anak Jawa Tengah 2022 di Kabupaten Banyumas, Rabu.
Ganjar berharap keberadaan aplikasi Jogo Konco yang merupakan bentuk kepedulian tersebut dapat mendorong anak-anak untuk makin peduli dan menjaga antarteman, sekaligus implementasi dari peran anak sebagai pelopor, serta pelapor dalam upaya saling melindungi.
"Jogo Konco ini akan menjaga antarteman, pasti akan saling menghormati apa pun sukunya, apa pun agamanya, apa pun golongan sosialnya, mereka akan bisa menghormati itu. Kalau itu bisa terjadi maka ini akan mengurangi potensi-potensi terjadinya bullying dan kemudian perundungan-perundungan yang seperti itu tidak akan terjadi," katanya.
Orang nomor satu di Pemprov Jateng itu menyebut persentase anak-anak yang mengalami kekerasan dan tidak melapor cukup banyak.
Terkait dengan hal itu, Ganjar berharap kasus perundungan yang masih terjadi tidak lagi disembunyikan dan semua pihak yang mengetahui harus berani melaporkan agar dapat ditindaklanjuti.
"Tapi seandainya terjadi, gak bisa lagi disembunyikan, harus dilaporkan maka tugas kita dari pemerintahan yang kemudian menindaklanjuti sehingga dari forum anak yang membuat aplikasi Jogo Konco ini menurut saya bagus," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng Harso Susilo mengatakan bahwa Pemprov Jateng berkomitmen memberikan perlindungan bagi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan dengan melakukan sejumlah tindakan.
"Kami intensif melakukan kegiatan melindungi anak-anak dari kekerasan dan kami punya dua besaran untuk melindungi anak baik dari kekerasan maupun hal lain untuk melindungi masa depannya," katanya.***3***
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ganjar luncurkan aplikasi Jogo Konco cegah kekerasan terhadap anak
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meluncurkan aplikasi Jogo Konco untuk melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan, termasuk perundungan terhadap anak.
Peluncuran aplikasi Jogo Konco tersebut dilakukan pada Festival Anak Jawa Tengah 2022 di Kabupaten Banyumas, Rabu.
Ganjar berharap keberadaan aplikasi Jogo Konco yang merupakan bentuk kepedulian tersebut dapat mendorong anak-anak untuk makin peduli dan menjaga antarteman, sekaligus implementasi dari peran anak sebagai pelopor, serta pelapor dalam upaya saling melindungi.
"Jogo Konco ini akan menjaga antarteman, pasti akan saling menghormati apa pun sukunya, apa pun agamanya, apa pun golongan sosialnya, mereka akan bisa menghormati itu. Kalau itu bisa terjadi maka ini akan mengurangi potensi-potensi terjadinya bullying dan kemudian perundungan-perundungan yang seperti itu tidak akan terjadi," katanya.
Orang nomor satu di Pemprov Jateng itu menyebut persentase anak-anak yang mengalami kekerasan dan tidak melapor cukup banyak.
Terkait dengan hal itu, Ganjar berharap kasus perundungan yang masih terjadi tidak lagi disembunyikan dan semua pihak yang mengetahui harus berani melaporkan agar dapat ditindaklanjuti.
"Tapi seandainya terjadi, gak bisa lagi disembunyikan, harus dilaporkan maka tugas kita dari pemerintahan yang kemudian menindaklanjuti sehingga dari forum anak yang membuat aplikasi Jogo Konco ini menurut saya bagus," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng Harso Susilo mengatakan bahwa Pemprov Jateng berkomitmen memberikan perlindungan bagi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan dengan melakukan sejumlah tindakan.
"Kami intensif melakukan kegiatan melindungi anak-anak dari kekerasan dan kami punya dua besaran untuk melindungi anak baik dari kekerasan maupun hal lain untuk melindungi masa depannya," katanya.***3***
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ganjar luncurkan aplikasi Jogo Konco cegah kekerasan terhadap anak