Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyiapkan sumber daya manusia lokal dengan memberikan pelatihan kerja untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja perusahaan di Kawasan Industri Terpadu Batang.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa sebanyak 14 perusahaan dipastikan segera beroperasi pada pertengahan 2023 sehingga banyak membutuhkan tenaga kerja.
"Selama pembangunan pabrik yang akan membutuhkan waktu satu tahun maka pemkab fokus untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk kebutuhan tenaga kerja di KITB," katanya.
Apalagi, lanjut dia, Pemprov Jateng juga meminta pemkab agar lebih fokus mempersiapkan SDM lokal yang akan dibutuhkan oleh perusahaan di KITB.
"Oleh karena itu, saat ini kami mulai menginventarisasi dan koordinasi dengan pihak manajemen Kawasan Industri Terpadu Batang untuk mengetahui kebutuhan tenaga kerjanya seperti apa," katanya.
Baca juga: Kawasan Industri Terpadu Batang akan dongkrak "cuan" negara
Dikatakan, perusahaan di KITB dipastikan akan membutuhkan ribuan tenaga kerja dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menyarankan agar pemkab mendahulukan tenaga kerja lokal.
"Kami sedini mungkin mempersiapkan sumber daya manusia yang siap bekerja. Jadi kita perlu data jumlah berapa calon pekerja yang sudah lulus pada tingkat SMA dan sarjana agar gampang memetakan kemampuan yang dibutuhkan perusahaan," katanya.
Lani Dwi Rejeki memerintahkan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Atap (DPMPTSP) agar mempermudah perizinan pada inventor yang akan menanamkan investasi di Kawasan Industri Terpadu Batang.
"Saya instruksikan pada DPMPTSP mempermudah perizinan pada investor. Namun demikian, semua dengan syarat harus sesuai peraturan perundang-undangan seperti arahan Gubernur Ganjar Pranowo," katanya.
Baca juga: Kementerian PUPR bangun rusun pekerja industri di Batang
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa sebanyak 14 perusahaan dipastikan segera beroperasi pada pertengahan 2023 sehingga banyak membutuhkan tenaga kerja.
"Selama pembangunan pabrik yang akan membutuhkan waktu satu tahun maka pemkab fokus untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk kebutuhan tenaga kerja di KITB," katanya.
Apalagi, lanjut dia, Pemprov Jateng juga meminta pemkab agar lebih fokus mempersiapkan SDM lokal yang akan dibutuhkan oleh perusahaan di KITB.
"Oleh karena itu, saat ini kami mulai menginventarisasi dan koordinasi dengan pihak manajemen Kawasan Industri Terpadu Batang untuk mengetahui kebutuhan tenaga kerjanya seperti apa," katanya.
Baca juga: Kawasan Industri Terpadu Batang akan dongkrak "cuan" negara
Dikatakan, perusahaan di KITB dipastikan akan membutuhkan ribuan tenaga kerja dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menyarankan agar pemkab mendahulukan tenaga kerja lokal.
"Kami sedini mungkin mempersiapkan sumber daya manusia yang siap bekerja. Jadi kita perlu data jumlah berapa calon pekerja yang sudah lulus pada tingkat SMA dan sarjana agar gampang memetakan kemampuan yang dibutuhkan perusahaan," katanya.
Lani Dwi Rejeki memerintahkan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Atap (DPMPTSP) agar mempermudah perizinan pada inventor yang akan menanamkan investasi di Kawasan Industri Terpadu Batang.
"Saya instruksikan pada DPMPTSP mempermudah perizinan pada investor. Namun demikian, semua dengan syarat harus sesuai peraturan perundang-undangan seperti arahan Gubernur Ganjar Pranowo," katanya.
Baca juga: Kementerian PUPR bangun rusun pekerja industri di Batang