Solo (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) menggandeng insan media dan sejumlah pihak terkait untuk ikut merumuskan ide baru pada sektor pariwisata agar mampu mendongkrak pemulihan ekonomi dalam negeri usai pandemi COVID-19.
Ketua Asita Surakarta Pri Siswanto di Solo, Kamis mengatakan kegiatan yang bertajuk Solo Kluthuk ini merupakan program yang diinisiasi oleh Asita.
"Kegiatan ini sudah kami gulirkan sejak tahun kedua pandemi, kami create program wisata di Solo untuk segmen tertentu, yakni premium. Bahkan dalam beberapa kesempatan sudah kami tawarkan ke beberapa rekanan, ada BRI dan anggota Himbara yang lain," katanya.
Ia berharap pada program kali ini yang didukung oleh BRI bisa memanfaatkan pelonggaran aktivitas masyarakat usai pandemi COVID-19.
"Pelonggaran sudah mulai, teman-teman mulai bergerak. Maka kami kolaborasikan paket yang sebelumnya untuk wisata, kali ini kami kolaborasikan dengan FGD ini," katanya.
Ia berharap dengan diundangnya sejumlah insan media massa, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif bisa berbagi ide dan gagasan.
"Di era kebangkitan ini mau ngapain, harapannya bisa memberikan rekomendasi di FGD ini," katanya.
Di sisi lain, dikatakannya, destinasi wisata di Solo dan sekitarnya juga sudah mulai dibenahi walaupun masih dalam tahap proses.
"Minimal kami menyamakan, merumuskan, dan menemukan ide baru, kira-kira seperti apa," katanya.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari Rumah Kreatif UMKM BRI Surakarta Agung Ari Wibowo mengatakan selama ini BRI memberikan perhatian besar untuk membantu pelaku UMKM. Menurut dia, upaya tersebut terlihat dari penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan oleh BRI untuk pelaku usaha di Solo yang hingga saat ini sudah mencapai Rp462 miliar.
Ia mengatakan BRI memiliki strategi untuk mendorong kebangkitan pelaku UMKM, yakni go higher dan go online.
"Meski demikian, Solo Raya harus didukung oleh kabupaten sekitar agar bisa sama-sama berkembang," katanya.
Ketua Asita Surakarta Pri Siswanto di Solo, Kamis mengatakan kegiatan yang bertajuk Solo Kluthuk ini merupakan program yang diinisiasi oleh Asita.
"Kegiatan ini sudah kami gulirkan sejak tahun kedua pandemi, kami create program wisata di Solo untuk segmen tertentu, yakni premium. Bahkan dalam beberapa kesempatan sudah kami tawarkan ke beberapa rekanan, ada BRI dan anggota Himbara yang lain," katanya.
Ia berharap pada program kali ini yang didukung oleh BRI bisa memanfaatkan pelonggaran aktivitas masyarakat usai pandemi COVID-19.
"Pelonggaran sudah mulai, teman-teman mulai bergerak. Maka kami kolaborasikan paket yang sebelumnya untuk wisata, kali ini kami kolaborasikan dengan FGD ini," katanya.
Ia berharap dengan diundangnya sejumlah insan media massa, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif bisa berbagi ide dan gagasan.
"Di era kebangkitan ini mau ngapain, harapannya bisa memberikan rekomendasi di FGD ini," katanya.
Di sisi lain, dikatakannya, destinasi wisata di Solo dan sekitarnya juga sudah mulai dibenahi walaupun masih dalam tahap proses.
"Minimal kami menyamakan, merumuskan, dan menemukan ide baru, kira-kira seperti apa," katanya.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari Rumah Kreatif UMKM BRI Surakarta Agung Ari Wibowo mengatakan selama ini BRI memberikan perhatian besar untuk membantu pelaku UMKM. Menurut dia, upaya tersebut terlihat dari penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan oleh BRI untuk pelaku usaha di Solo yang hingga saat ini sudah mencapai Rp462 miliar.
Ia mengatakan BRI memiliki strategi untuk mendorong kebangkitan pelaku UMKM, yakni go higher dan go online.
"Meski demikian, Solo Raya harus didukung oleh kabupaten sekitar agar bisa sama-sama berkembang," katanya.