Magelang (ANTARA) - Warga Desa Ngargoretno, Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa, menggelar ritual "Ruwat Rawat Menoreh" sebagai upaya konservasi alam di daerah tersebut.

Ritual Ruwat Rawat Menoreh berlangsung bersamaan dengan peresmian Museum Marmer Indonesia kawasan pegunungan Menoreh Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.

Museum Marmer Indonesia merupakan perpaduan wisata alam, budaya dengan wisata edukasi yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa Ngargoretno sebagai salah satu wisata penyangga di kawasan Borobudur.

Baca juga: "Tilik Belik" di Pegunungan Menoreh mengajak anak menghargai air

Ritual Ruwat Rawat Menoreh, antara lain diwarnai pemotongan tumpeng dan penanaman pohon.

Ketua BUMDes Ngargoretno Soim Shetam menyampaikan Desa Ngargoretno mempunyai potensi yang sangat besar.

"Mungkin marmer merah yang ada di desa ini satu-satunya di Jawa Tengah, bahkan mungkin di Indonesia. Kami bersama-sama warga mencoba melestarikan, menyelamatkan bagaimana marmer yang ada di desa ini tidak dirusak tetapi bisa mengahasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat," katanya.

Baca juga: Tragedi awal tahun menoreh luka yang dalam

Ia menjelaskan di sini selain edukasi geologi, bisa belajar tentang batu purba yang ada di Bukit Menoreh, juga ada atraksi-atraksi wisata desa berupa paket permainan anak, outbond, edukasi peternakan, pertanian, perkebunan dan lainnya.

Ia menyampaikan luasan bukit marmer yang masih alami di desa ini sekitar 27 hektare.

"Destinasi museum alam marmer, ini bagian dari konservasi bagaimana marmer ini dilestarikan, marmer ini menghasilkan ekonomi tanpa harus ditambang, tanpa harus dirusak," kata Soim. 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024