Solo (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI mulai mengerjakan proyek rel layang Simpang Joglo Solo minggu depan menyusul selesainya tahap sosialisasi kepada masyarakat luas.

Pejabat Pembuat Komitmen dari Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Bagian Tengah, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub Dheky Martin di Solo, Kamis mengatakan untuk proses persiapan sudah dilakukan sejak tahun lalu.

Saat ini pihaknya mulai mempersiapkan pembangunan jembatan pelengkung baja (arch bridge) atau rel layang dengan bentang total 270 meter.

"Pembangunan jembatan pipa baja akan dilaksanakan ketika kami mulai menggeser track existing sepanjang 9 meter ke sisi barat. Track existing yang sekarang ada akan kami geser sehingga akan ada penyempitan jalan," katanya.

Ia mengatakan pada tahap ini ada dua pekerjaan besar yang dilakukan, yakni relokasi saluran dan pembangunan detour track atau memindahkan kereta api dari jalur eksisting ke jalur baru. Sesuai jadwal, untuk tahap ini dilakukan pada bulan Juni dan Juli 2022.

Menurut dia, pengerjaan dua tahapan awal tersebut berpotensi mengakibatkan terjadinya kemacetan di sejumlah titik. Ia mengatakan ada potensi penyempitan ruas jalan di Simpang Tujuh Joglo.

Sementara itu, sesuai dengan jadwal mega proyek senilai Rp980 miliar tersebut diharapkan bisa selesai pada tahun 2023.

Terkait dengan potensi kemacetan, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta Hari Prihatno mengatakan sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk pengaturan lalu lintas dan pengalihan kendaraan yang ada di sekitar kawasan Simpang Tujuh Joglo.

"Ada pengalihan arus untuk kendaraan berat golongan 3 dan 4 karena tidak boleh melintas saat proyek dikerjakan, jadi akan dialihkan seluruhnya via tol. Untuk ini kami sudah minta Organda dan paguyuban sopir agar ikut menginformasikan bahwa seluruh kendaraan berat yang akan melintas Joglo akan dialihkan ke tol," katanya.

Sedangkan bagi kendaraan barang yang akan melakukan bongkar muat di dalam Kota Solo diharapkan memindahkan ke kendaraan barang lain dengan ukuran yang lebih kecil.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024