Semarang (ANTARA) -
"Pelatihan dilakukan di Balai Industri Tekstil dan Alas Kaki Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat," kata Kepala Disperindag Provinsi Jateng Arif Sambodo di Semarang, Kamis.
Balai Industri Tekstil dan Alas Kaki Disperindag Jateng sudah berdiri sejak 2008 dan melatih sebanyak 51.800 lebih tenaga kerja, 65 persen di antaranya ditempatkan di perusahaan, sedangkan sisanya membuka usaha konveksi rumahan.
Ia memastikan 100 persen tenaga kerja yang telah diberi pelatihan diterima bekerja di perusahaan, terutama di sektor tekstil dan alas kaki.
"Balai ini berbeda dengan yang lain karena kita merekrut peserta secara langsung maupun lewat bursa khusus kerja (BKK) SMK. Setelah mendapat calon tenaga kerja kita langsung mengajak pelaku usaha," ujarnya.
Baca juga: Gibran sepakat dengan Menteri Investasi jadikan STP pusat pelatihan bagi tenaga kerja
Calon tenaga kerja kemudian dilakukan pendataan kepeminatan, untuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan agar calon tenaga kerja mampu menguasai kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan tempat bekerja nantinya.
"Apa yang dilatih dan dibutuhkan perusahaan sudah sesuai. Kurikulum dan tutor kita sesuaikan apa yang dibutuhkan di masing-masing perusahaan," katanya.
Alat atau mesin, juga sarana dan prasarana sudah disesuaikan dengan yang ada di perusahaan dan pelatihan ini dilakukan selama 20 hari.
Bagi calon tenaga kerja mendaftar secara gratis, mendapatkan asrama dan makan gratis selama mengikuti pelatihan.
"Bisa dikatakan 100 persen bisa diterima di perusahaan. Saat ini ada 13 perusahaan yang melakukan permintaan (tenaga kerja, red.), ada 275 calon tenaga kerja yang sedang kita latih, dan tahun 2022 kami targetkan 1.400 tenaga kerja siap dipekerjakan," ujarnya.
Compliance Manager PT Mas Arya Indonesia Gihan Jayasooriya menuturkan tenaga kerja lulusan Balai Industri Tekstil dan Alas Kaki memiliki keahlian yang berperan penting bagi perusahaannya yang bergerak di bidang garmen.
"Jadi terkait dengan keahlian yang mereka miliki sangat penting bagi perusahaan karena mereka sudah punya skill dan attitude juga bagus. Dengan tenaga kerja yang sudah ada di tempat kita punya basic skill yang sangat membantu akan produktivitas perusahaan terkait target, attitude dan komitmen kerja. Kami bekerja sama ini sejak satu tahun ke belakang," katanya.
Baca juga: Peserta pelatihan BLK terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan
Sementara itu, HR dan Compliance Manager PT Pan Pacific Jakarta Cabang Semarang, Tri Jaka Pamungkas, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan penandatanganan kerja sama penyerapan tenaga kerja dengan Balai Industri Tekstil dan Alas Kaki.
"Kami bergerak di industri garmen, kenapa mengambil lulusan di balai ini karena sudah MoU (nota kesepahaman) penyerapan tenaga kerja. Mereka sudah siap bekerja sudah dan punya teknik dasar menjahit. Selain itu, mereka dibekali motivasi dan mentality yang sangat dibutuhkan di perusahaan kami," ujarnya.(LHP)
Baca juga: 128 peserta ikuti pelatihan kerja di BLK Boyolali
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan memberikan pelatihan secara bertahap kepada para calon tenaga kerja sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sekaligus pengurangan angka pengangguran.
"Pelatihan dilakukan di Balai Industri Tekstil dan Alas Kaki Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat," kata Kepala Disperindag Provinsi Jateng Arif Sambodo di Semarang, Kamis.
Balai Industri Tekstil dan Alas Kaki Disperindag Jateng sudah berdiri sejak 2008 dan melatih sebanyak 51.800 lebih tenaga kerja, 65 persen di antaranya ditempatkan di perusahaan, sedangkan sisanya membuka usaha konveksi rumahan.
Ia memastikan 100 persen tenaga kerja yang telah diberi pelatihan diterima bekerja di perusahaan, terutama di sektor tekstil dan alas kaki.
"Balai ini berbeda dengan yang lain karena kita merekrut peserta secara langsung maupun lewat bursa khusus kerja (BKK) SMK. Setelah mendapat calon tenaga kerja kita langsung mengajak pelaku usaha," ujarnya.
Baca juga: Gibran sepakat dengan Menteri Investasi jadikan STP pusat pelatihan bagi tenaga kerja
Calon tenaga kerja kemudian dilakukan pendataan kepeminatan, untuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan agar calon tenaga kerja mampu menguasai kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan tempat bekerja nantinya.
"Apa yang dilatih dan dibutuhkan perusahaan sudah sesuai. Kurikulum dan tutor kita sesuaikan apa yang dibutuhkan di masing-masing perusahaan," katanya.
Alat atau mesin, juga sarana dan prasarana sudah disesuaikan dengan yang ada di perusahaan dan pelatihan ini dilakukan selama 20 hari.
Bagi calon tenaga kerja mendaftar secara gratis, mendapatkan asrama dan makan gratis selama mengikuti pelatihan.
Baca juga: Peserta pelatihan di Kudus diusulkan dapat bantuan alat
Hingga saat ini, pihaknya sudah bekerja sama dengan 13 perusahaan yang bergerak di bidang tekstil dan alas kaki, yang siap menerima tenaga kerja lulusan Balai Industri Tekstil dan Alas Kaki Disperindag Jateng.
Hingga saat ini, pihaknya sudah bekerja sama dengan 13 perusahaan yang bergerak di bidang tekstil dan alas kaki, yang siap menerima tenaga kerja lulusan Balai Industri Tekstil dan Alas Kaki Disperindag Jateng.
"Bisa dikatakan 100 persen bisa diterima di perusahaan. Saat ini ada 13 perusahaan yang melakukan permintaan (tenaga kerja, red.), ada 275 calon tenaga kerja yang sedang kita latih, dan tahun 2022 kami targetkan 1.400 tenaga kerja siap dipekerjakan," ujarnya.
Compliance Manager PT Mas Arya Indonesia Gihan Jayasooriya menuturkan tenaga kerja lulusan Balai Industri Tekstil dan Alas Kaki memiliki keahlian yang berperan penting bagi perusahaannya yang bergerak di bidang garmen.
"Jadi terkait dengan keahlian yang mereka miliki sangat penting bagi perusahaan karena mereka sudah punya skill dan attitude juga bagus. Dengan tenaga kerja yang sudah ada di tempat kita punya basic skill yang sangat membantu akan produktivitas perusahaan terkait target, attitude dan komitmen kerja. Kami bekerja sama ini sejak satu tahun ke belakang," katanya.
Baca juga: Peserta pelatihan BLK terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan
Sementara itu, HR dan Compliance Manager PT Pan Pacific Jakarta Cabang Semarang, Tri Jaka Pamungkas, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan penandatanganan kerja sama penyerapan tenaga kerja dengan Balai Industri Tekstil dan Alas Kaki.
"Kami bergerak di industri garmen, kenapa mengambil lulusan di balai ini karena sudah MoU (nota kesepahaman) penyerapan tenaga kerja. Mereka sudah siap bekerja sudah dan punya teknik dasar menjahit. Selain itu, mereka dibekali motivasi dan mentality yang sangat dibutuhkan di perusahaan kami," ujarnya.(LHP)
Baca juga: 128 peserta ikuti pelatihan kerja di BLK Boyolali