Kudus (ANTARA) - Sejumlah rumah sakit di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, masih tetap membuka layanan tes cepat antigen guna memastikan penularan virus corona terhadap warga. 

"Hingga kini kami masih membuka layanan rapid test (tes cepat) antigen, meskipun saat sekarang sudah sepi permintaan," kata Direktur Rumah Sakit Islam Sunan Kudus Ahmad Syaifuddin di Kudus, Rabu.

Jika sebelumnya dalam sehari bisa melayani 100-an orang, kata dia, untuk saat ini layanan tes cepat antigen itu jarang ada permintaan.

Untuk itulah, imbuh dia, tes antigen diarahkan untuk skrinning terhadap pasien yang hendak menjalani rawat inap di rumah sakit.

"Biaya rapid test antigen sendiri cukup terjangkau berkisar Rp90.000, sedangkan swab test (tes usap) Polymerase Chain Reaction (PCR) diarahkan ke RSUD Loekmono Hadi yang memiliki alat," ujarnya.

Direktur RS Mardi Rahayu Kudus Pujianto juga mengakui masih membuka layanan tes cepat antigen hingga sekarang, meskipun kasus corona saat ini cenderung turun.

Untuk saat ini, kata dia, permintaan tes cepat antigen memang berkurang, sedangkan dalam sehari hanya satu atau dua orang.

Meskipun demikian, imbuh dia, RS Mardi Rahayu Kudus masih tetap memberikan pelayanan tersebut.

Bupati Kudus Hartopo mengakui tes antigen maupun PCR masih diberlakukan untuk melakukan penelusuran kontak maupun skrinning ketika ada temuan kasus.

"Termasuk, ketika ada warga yang baru pulang dari luar negeri dari daerah yang banyak temuan kasus corona juga diminta untuk tetap melakukan tes antigen atau PCR, sebagai langkah antisipasi penularan virus corona," ujarnya. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024