Solo (ANTARA) - Seluruh pedagang yang biasa berjualan di Pasar Mebel Gilingan Solo mulai pindah ke lokasi darurat menyusul rencana pembangunan Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gilingan oleh pemerintah pusat.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Senin, mengatakan ada 48 pedagang yang menempati kios di Pasar Mebel Gilingan. Selain itu, ada sebelas pedagang yang berjualan di pelataran pasar.

"Sebetulnya kios di sini ditempati sebanyak 48 pedagang, namun secara hitungan di pasar lama ada 85 pedagang. Ada sebagian pedagang yang memiliki lebih dari satu kios," katanya.

Ia mengatakan saat ini mereka seluruhnya pindah ke pasar darurat yang sudah disediakan oleh Pemkot Surakarta, yakni di sebelah selatan Kantor Dinas Pendidikan Kota Surakarta dan sebelah timur Taman Segitiga Setabelan Banjarsari.

Menurut dia, kios sementara yang disediakan di pasar darurat tersebut dilengkapi dengan fasilitas umum, salah satunya jaringan listrik. Meski demikian, mengingat daya listrik yang terbatas para pedagang tidak boleh melakukan proses produksi di pasar darurat.

"Kalau ada pedagang yang menginginkan tambah daya listrik akan difasilitasi oleh Dinas Perdagangan. Silakan langsung mengajukan nanti akan diterbitkan rekomendasi dari dinas untuk lampiran mengajukan ke PLN," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perindustrian Kota Surakarta Wahyu Kristina mengatakan untuk pembangunan Sentra IKM Gilingan akan dimulai pada bulan Juni tahun ini. Ia mengatakan anggaran yang disiapkan oleh pemerintah untuk membangun Sentra IKM Gilingan sebesar Rp46 miliar.

Ia mengatakan untuk pembangunan tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan Desember 2022.

"Memang nanti ada bangunan yang belum selesai, nanti dilanjutkan tahun berikutnya," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024