Magelang (ANTARA) - Para seniman muda di Kota Magelang, Jawa Tengah, dalam memperingati Hari Menggambar Nasional 2022 menggelar pameran lukisan di Loka Budaya Soekimin Adiwiratmoko Jalan Alun-Alun Selatan nomor 9 Kota Magelang.
Koordinator Pameran Lukisan Wahudi di Magelang, Sabtu, mengatakan pameran yang diikuti sebanyak 42 seniman ini memajang sekitar 80 karya lukis.
Pameran lukisan yang berlangsung pada 14-31 Mei 2022 ini dibuka oleh guru besar Universitas Tidar Magelang Prof. Sugiarto Yatno Sudibyo. Hadir dalam pembukaan pameran ini, antara lain kolektor dan juga pemilik Museum OHD Magelang, Oei Hong Djien.
Wahudi menyampaikan tujuan pameran ini untuk memberi semangat kepada para seniman muda, dengan adanya pandemi selama dua tahun terakhir telah mengurung para seniman sehingga tidak bisa berkegiatan di luar rumah dengan bebas.
"Dengan adanya Hari Menggambar Nasional, seniman Magelang merespons dengan mengadakan pameran dengan tema Magnet Jawa. Kami mengumpulkan seniman untuk pameran secara mandiri," katanya.
Ia menyampaikan dengan keterbatasan di tengah pandemi ini ternyata teman-teman tetap semangat dengan berkarya sebaik mungkin.
Baca juga: Buka pameran Inacraft 2022, Jokowi ajak masyarakat cintai kerajinan lokal
Menyinggung pameran dengan tema "Magnet Jawa", dia menyampaikan sebenarnya masyarakat Magelang ini mempunyai kebudayaan yang cukup tinggi, tidak harus mengimpor dari kebudayaan yang lain.
"Semua harus sadar dan mempunyai kepercayaan yang tinggi, dengan Magnet Jawa ini kami mencoba menggali lagi kekuatan Jawa yang semakin lama tergerus oleh zaman, Magnet Jawa ini untuk menggali potensi atau kemampuan anak muda," katanya.
Oei Hong Djien mengatakan Loka Budaya Soekimin Adiwiratmoko ini indah dan tempatnya strategis sehingga bisa dimanfaatkan setiap waktu.
Ia berharap mudah-mudahan gedung ini tidak disia-siakan dan para seniman bisa memaksimalkan pemanfaatannya.
"Perkumpulan seniman seperti ini sangat penting untuk dunia seni rupa, saya kira di pusat-pusat seni budaya itu kreativitas bisa lahir dengan berkumpul-kumpul seperti ini dan segala keterbatasan itu kadang-kadang merupakan suatu yang positif karena akan memicu kreativitas. Kalau semua sudah ada itu terlalu enak karena dimanjakan sehingga kreativitas malah mati dan tidak berkembang," katanya.
Prof. Sugiarto menyampaikan seni di kawasan Magelang ini sangat beragam dan hal ini membuat semangat dirinya di Magelang dan sekitarnya banyak inspirasi yang bisa digunakan untuk bisa mencurahkan seni apapun juga baik seni lukis, tari, seni suara.
"Di Magelang tersedia semuanya, baik yang alami maupun yang sifatnya kultural tinggal bagaimana menciptakan hal yang luar biasa," katanya.
Baca juga: Himki dorong pelaksanaan pameran mebel berskala internasional
Baca juga: 71 lukisan karya Klowor Waldiyono dipamerkan di Purbalingga
Koordinator Pameran Lukisan Wahudi di Magelang, Sabtu, mengatakan pameran yang diikuti sebanyak 42 seniman ini memajang sekitar 80 karya lukis.
Pameran lukisan yang berlangsung pada 14-31 Mei 2022 ini dibuka oleh guru besar Universitas Tidar Magelang Prof. Sugiarto Yatno Sudibyo. Hadir dalam pembukaan pameran ini, antara lain kolektor dan juga pemilik Museum OHD Magelang, Oei Hong Djien.
Wahudi menyampaikan tujuan pameran ini untuk memberi semangat kepada para seniman muda, dengan adanya pandemi selama dua tahun terakhir telah mengurung para seniman sehingga tidak bisa berkegiatan di luar rumah dengan bebas.
"Dengan adanya Hari Menggambar Nasional, seniman Magelang merespons dengan mengadakan pameran dengan tema Magnet Jawa. Kami mengumpulkan seniman untuk pameran secara mandiri," katanya.
Ia menyampaikan dengan keterbatasan di tengah pandemi ini ternyata teman-teman tetap semangat dengan berkarya sebaik mungkin.
Baca juga: Buka pameran Inacraft 2022, Jokowi ajak masyarakat cintai kerajinan lokal
Menyinggung pameran dengan tema "Magnet Jawa", dia menyampaikan sebenarnya masyarakat Magelang ini mempunyai kebudayaan yang cukup tinggi, tidak harus mengimpor dari kebudayaan yang lain.
"Semua harus sadar dan mempunyai kepercayaan yang tinggi, dengan Magnet Jawa ini kami mencoba menggali lagi kekuatan Jawa yang semakin lama tergerus oleh zaman, Magnet Jawa ini untuk menggali potensi atau kemampuan anak muda," katanya.
Oei Hong Djien mengatakan Loka Budaya Soekimin Adiwiratmoko ini indah dan tempatnya strategis sehingga bisa dimanfaatkan setiap waktu.
Ia berharap mudah-mudahan gedung ini tidak disia-siakan dan para seniman bisa memaksimalkan pemanfaatannya.
"Perkumpulan seniman seperti ini sangat penting untuk dunia seni rupa, saya kira di pusat-pusat seni budaya itu kreativitas bisa lahir dengan berkumpul-kumpul seperti ini dan segala keterbatasan itu kadang-kadang merupakan suatu yang positif karena akan memicu kreativitas. Kalau semua sudah ada itu terlalu enak karena dimanjakan sehingga kreativitas malah mati dan tidak berkembang," katanya.
Prof. Sugiarto menyampaikan seni di kawasan Magelang ini sangat beragam dan hal ini membuat semangat dirinya di Magelang dan sekitarnya banyak inspirasi yang bisa digunakan untuk bisa mencurahkan seni apapun juga baik seni lukis, tari, seni suara.
"Di Magelang tersedia semuanya, baik yang alami maupun yang sifatnya kultural tinggal bagaimana menciptakan hal yang luar biasa," katanya.
Baca juga: Himki dorong pelaksanaan pameran mebel berskala internasional
Baca juga: 71 lukisan karya Klowor Waldiyono dipamerkan di Purbalingga