Cilacap (ANTARA) - Tim Riset Inovatif Produktif (Rispro) LPDP Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mengunjungi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (8/2).
Kunjungan tersebut dalam rangka pemetaan badan usaha milik desa (BUMDes) di Kabupaten Cilacap, sekaligus untuk mengetahui kondisi secara umum dan menyeluruh terkait BUMDes yang ada di Kabupaten Cilacap.
Berada di bawah naungan langsung LPDP Kementerian Keuangan, Tim Rispro LPDP Unsoed tengah berfokus untuk meneliti dan mengkaji kondisi BUMDes-BUMDes di Kabupaten Cilacap.
Penelitian yang tengah memasuki tahun kedua ini juga dilakukan dengan melakukan pendampingan BUMDes di Kabupaten Cilacap. BUMDes Menganti Sejahtera Maju di Desa Menganti, Kecamatan Kesugihan, berkesempatan untuk mendapat pendampingan langsung dari Tim Rispro LPDP Unsoed selama dua tahun periode penelitian.
Baca juga: Petakan BUMDes di Kabupaten Cilacap, Tim Rispro LPDP Unsoed gelar FGD
Dalam pertemuan dengan pihak Dispermades Kabupaten Cilacap, Tim Rispro LPDP Unsoed yang diwakili oleh Dr. Dewi Susilowati, M.Si, Ak.,CA. selaku Ketua Periset, dan Drs, Andi Susilo selaku Penggerak Swadaya Masyarakat Muda Dispermades Kabupaten Cilacap membahas kondisi dan permasalahan-permasalahan yang selama ini tengah dihadapi oleh BUMDes di Kabupaten Cilacap.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dispermades Kabupaten Cilacap, pada tahun 2021 Kabupaten Cilacap sudah memiliki 59 BUMDes kategori dasar, 179 BUMDes kategori tumbuh, 27 BUMDes kategori berkembang, dan 4 BUMDes kategori maju.
Jumlah ini selaras dengan jumlah desa yang ada di Kabupaten Cilacap yaitu sebanyak 269 desa, artinya hampir setiap desa di Kabupaten Cilacap sudah memiliki BUMDes.
Sayangnya, di antara 269 BUMDes yang berdiri, masih terdapat BUMDes-BUMDes yang usahanya mangkrak atau bahkan tidak lagi berjalan.
Menurut Andi Susilo, ada beberapa faktor yang menjadi masalah utama dalam perkembangan BUMDes di Kabupaten Cilacap, di antaranya adalah faktor sumber daya manusia yang terbatas, pemanfaatan potensi sumber daya alam yang belum optimal, serta masih minimnya komunikasi antara pelaku BUMDes dengan pihak desa seperti Kepala Desa dan BPD.
Pihak Dispermades sangat menyambut baik penelitian yang dilakukan oleh Tim Rispro LPDP Unsoed dan berharap hasil dari penelitian ini dapat menjadi angin segar bagi kemajuan BUMDes-BUMDes di Kabupaten Cilacap.
Baca juga: Dirjen Dikti apresiasi kehadiran gedung IAB Unsoed Purwokerto
Baca juga: Universitas Jenderal Soedirman resmikan nama baru Auditorium Graha Widyatama Unsoed
Kunjungan tersebut dalam rangka pemetaan badan usaha milik desa (BUMDes) di Kabupaten Cilacap, sekaligus untuk mengetahui kondisi secara umum dan menyeluruh terkait BUMDes yang ada di Kabupaten Cilacap.
Berada di bawah naungan langsung LPDP Kementerian Keuangan, Tim Rispro LPDP Unsoed tengah berfokus untuk meneliti dan mengkaji kondisi BUMDes-BUMDes di Kabupaten Cilacap.
Penelitian yang tengah memasuki tahun kedua ini juga dilakukan dengan melakukan pendampingan BUMDes di Kabupaten Cilacap. BUMDes Menganti Sejahtera Maju di Desa Menganti, Kecamatan Kesugihan, berkesempatan untuk mendapat pendampingan langsung dari Tim Rispro LPDP Unsoed selama dua tahun periode penelitian.
Baca juga: Petakan BUMDes di Kabupaten Cilacap, Tim Rispro LPDP Unsoed gelar FGD
Dalam pertemuan dengan pihak Dispermades Kabupaten Cilacap, Tim Rispro LPDP Unsoed yang diwakili oleh Dr. Dewi Susilowati, M.Si, Ak.,CA. selaku Ketua Periset, dan Drs, Andi Susilo selaku Penggerak Swadaya Masyarakat Muda Dispermades Kabupaten Cilacap membahas kondisi dan permasalahan-permasalahan yang selama ini tengah dihadapi oleh BUMDes di Kabupaten Cilacap.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dispermades Kabupaten Cilacap, pada tahun 2021 Kabupaten Cilacap sudah memiliki 59 BUMDes kategori dasar, 179 BUMDes kategori tumbuh, 27 BUMDes kategori berkembang, dan 4 BUMDes kategori maju.
Jumlah ini selaras dengan jumlah desa yang ada di Kabupaten Cilacap yaitu sebanyak 269 desa, artinya hampir setiap desa di Kabupaten Cilacap sudah memiliki BUMDes.
Sayangnya, di antara 269 BUMDes yang berdiri, masih terdapat BUMDes-BUMDes yang usahanya mangkrak atau bahkan tidak lagi berjalan.
Menurut Andi Susilo, ada beberapa faktor yang menjadi masalah utama dalam perkembangan BUMDes di Kabupaten Cilacap, di antaranya adalah faktor sumber daya manusia yang terbatas, pemanfaatan potensi sumber daya alam yang belum optimal, serta masih minimnya komunikasi antara pelaku BUMDes dengan pihak desa seperti Kepala Desa dan BPD.
Pihak Dispermades sangat menyambut baik penelitian yang dilakukan oleh Tim Rispro LPDP Unsoed dan berharap hasil dari penelitian ini dapat menjadi angin segar bagi kemajuan BUMDes-BUMDes di Kabupaten Cilacap.
Baca juga: Dirjen Dikti apresiasi kehadiran gedung IAB Unsoed Purwokerto
Baca juga: Universitas Jenderal Soedirman resmikan nama baru Auditorium Graha Widyatama Unsoed