Cilacap (ANTARA) - Tim Rawa Laut Anggota Biasa Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa Pecinta Alam (UPL MPA) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melaksanakan kegiatan Simulasi Diklat Lanjutan di Desa Tritih Kulon, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jateng.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 25-27 Maret 2022 diikuti oleh 5 Anggota Biasa, yaitu Reza Dwianta (NRP.UPL-2020463/PJ), Sabrina Abeallya (NRP.UPL-2021473/CE), Nur Lita Dewi (NRP.UPL-2021474/CE), Irfan Winardi (NRP.UPL-2021475/CE), dan Elia Christina (NRP.UPL-2021479/CE).
Dipilihnya Tritih Kulon sebagai lokasi kegiatan karena desa tersebut merupakan salah satu kawasan di Cilacap yang memiliki 25 persen wilayah hutan mangrove dengan keanekaragaman zoologi dan botani.
Selain hutan mangrove (Rhizophora mucronata), kawasan Tritih Kulon juga memiliki beberapa botani lainnya seperti jeruju (Acanthus ilicifolius), nipah (Nypa fruticans) dan zoologi yang beraneka macam seperti kepiting biola atau mangrove fiddler crab (Leptuca thayeri), kelomang (Pagurus bernhardus), berbagai jenis kerang (Bivalvia), ikan glodok (Oxudercinae) dan jutaan agas (Belgica antarctica).
Kawasan Tritih Kulon ini memiliki medan yang datar sekaligus berlumpur, dengan kerapatan tanamannya lebih rapat daripada di Nusa Sibelis.
Kawasan Tritih Kulon menjadi lokasi terpilih yang tepat untuk mempelajari dan mengenal lebih jauh mengenai divisi Rawa Laut seperti pengenalan medan rawa laut, teknik penjelajahan rawa, manajemen perjalanan, praktik tidur gantung, praktik navigasi rawa, praktik para-para dan perapian, serta praktik survival.
Baca juga: FPIK Unsoed selenggarakan kuliah umum pengelolaan sumber daya perikanan tangkap
Baca juga: Alumni ajak mahasiswa Unsoed untuk aktif dan mengembangkan potensi
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 25-27 Maret 2022 diikuti oleh 5 Anggota Biasa, yaitu Reza Dwianta (NRP.UPL-2020463/PJ), Sabrina Abeallya (NRP.UPL-2021473/CE), Nur Lita Dewi (NRP.UPL-2021474/CE), Irfan Winardi (NRP.UPL-2021475/CE), dan Elia Christina (NRP.UPL-2021479/CE).
Dipilihnya Tritih Kulon sebagai lokasi kegiatan karena desa tersebut merupakan salah satu kawasan di Cilacap yang memiliki 25 persen wilayah hutan mangrove dengan keanekaragaman zoologi dan botani.
Selain hutan mangrove (Rhizophora mucronata), kawasan Tritih Kulon juga memiliki beberapa botani lainnya seperti jeruju (Acanthus ilicifolius), nipah (Nypa fruticans) dan zoologi yang beraneka macam seperti kepiting biola atau mangrove fiddler crab (Leptuca thayeri), kelomang (Pagurus bernhardus), berbagai jenis kerang (Bivalvia), ikan glodok (Oxudercinae) dan jutaan agas (Belgica antarctica).
Kawasan Tritih Kulon ini memiliki medan yang datar sekaligus berlumpur, dengan kerapatan tanamannya lebih rapat daripada di Nusa Sibelis.
Kawasan Tritih Kulon menjadi lokasi terpilih yang tepat untuk mempelajari dan mengenal lebih jauh mengenai divisi Rawa Laut seperti pengenalan medan rawa laut, teknik penjelajahan rawa, manajemen perjalanan, praktik tidur gantung, praktik navigasi rawa, praktik para-para dan perapian, serta praktik survival.
Baca juga: FPIK Unsoed selenggarakan kuliah umum pengelolaan sumber daya perikanan tangkap
Baca juga: Alumni ajak mahasiswa Unsoed untuk aktif dan mengembangkan potensi