Solo (ANTARA) - Satpol PP Kota Surakarta, Jawa Tengah berupaya mengantisipasi kerumunan jelang buka puasa menyusul pandemi COVID-19 yang belum selesai di Indonesia.
Kepala Satpol PP Kota Surakarta Arif Darmawan di Solo, Senin mengatakan pengawasan difokuskan jelang berbuka puasa untuk mengantisipasi warga yang menyelenggarakan buka bersama.
Untuk pengawasan dilakukan di pusat-pusat keramaian di Kota Solo, di antaranya lokasi Festival Ramadhan di Koridor Jenderal Sudirman dan Halaman Balai Kota Surakarta. Selain itu, potensi keramaian lainnya diprediksi juga akan terjadi di pusat kuliner.
"Pemerintah kota dengan tegas meminta masyarakat untuk tidak menggelar buka bersama walaupun kegiatan buka puasa di berbagai lokasi diperbolehkan. Artinya jangan ada kesengajaan mengundang banyak orang untuk buka puasa bersama di suatu lokasi. Ini yang diantisipasi," katanya.
Ia mengatakan untuk pengawasan yang dilakukan juga melibatkan tokoh masyarakat di setiap wilayah.
Selain itu, dikatakannya, Satpol PP Kota Surakarta juga berkoordinasi dengan dinas terkait dalam pengawasan pusat-pusat jajanan yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
"Kami juga koordinasi dengan dinas terkait untuk menyosialisasikan berbagai hal pada pemilik usaha kuliner yang ada di Solo. Kami juga komunikasi dengan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dan pengelola usaha terkait URHU (usaha rekreasi dan hiburan umum)," katanya.
Sementara itu, meski saat ini pemerintah mulai memberikan banyak pelonggaran terkait aktivitas masyarakat, pihaknya mengimbau kepada setiap orang untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat, salah satunya selalu mengenakan masker selama berada di luar rumah.
Sebelumnya, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka meminta masyarakat agar tidak melakukan kegiatan buka bersama terlebih dahulu. Selain itu, open house atau tradisi menerima tamu saat Lebaran juga tidak diperkenankan.
"Buka bersama nggak boleh, open house nggak boleh juga ya," katanya.
Kepala Satpol PP Kota Surakarta Arif Darmawan di Solo, Senin mengatakan pengawasan difokuskan jelang berbuka puasa untuk mengantisipasi warga yang menyelenggarakan buka bersama.
Untuk pengawasan dilakukan di pusat-pusat keramaian di Kota Solo, di antaranya lokasi Festival Ramadhan di Koridor Jenderal Sudirman dan Halaman Balai Kota Surakarta. Selain itu, potensi keramaian lainnya diprediksi juga akan terjadi di pusat kuliner.
"Pemerintah kota dengan tegas meminta masyarakat untuk tidak menggelar buka bersama walaupun kegiatan buka puasa di berbagai lokasi diperbolehkan. Artinya jangan ada kesengajaan mengundang banyak orang untuk buka puasa bersama di suatu lokasi. Ini yang diantisipasi," katanya.
Ia mengatakan untuk pengawasan yang dilakukan juga melibatkan tokoh masyarakat di setiap wilayah.
Selain itu, dikatakannya, Satpol PP Kota Surakarta juga berkoordinasi dengan dinas terkait dalam pengawasan pusat-pusat jajanan yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
"Kami juga koordinasi dengan dinas terkait untuk menyosialisasikan berbagai hal pada pemilik usaha kuliner yang ada di Solo. Kami juga komunikasi dengan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dan pengelola usaha terkait URHU (usaha rekreasi dan hiburan umum)," katanya.
Sementara itu, meski saat ini pemerintah mulai memberikan banyak pelonggaran terkait aktivitas masyarakat, pihaknya mengimbau kepada setiap orang untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat, salah satunya selalu mengenakan masker selama berada di luar rumah.
Sebelumnya, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka meminta masyarakat agar tidak melakukan kegiatan buka bersama terlebih dahulu. Selain itu, open house atau tradisi menerima tamu saat Lebaran juga tidak diperkenankan.
"Buka bersama nggak boleh, open house nggak boleh juga ya," katanya.