Banyumas (ANTARA) - Direktur Kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK Zainudin mengajak masyarakat perhutanan sosial untuk mengikuti program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek).
"Tadi kita menyaksikan penyerahan santunan kepada ahli waris para penderes, ada juga karyawannya Perhutani," katanya di Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis malam.
Zainudin mengatakan hal itu saat memberi sambutan pada acara Penandatanganan Kerja Sama BPJS Ketenagakerjaan dengan Perum Perhutani serta penyerahan klaim santunan program Jamsostek di Hotel Quen Garden, Baturraden.
Bahkan, kata dia, almarhum Subejo yang merupakan karyawan Perum Perhutani itu meninggalkan seorang anak yang masih kuliah.
"Mas Bagus (anak almarhum Subejo, red.) ini masih kuliah. Mas Bagus kuliah ya, karena beasiswa mas bagus itu sampai lulus kuliah sudah ditanggung oleh negara melalui BPJS Ketenagakerjaan, mas Bagus harus kuliah benar, bikin bangga almarhum bapak," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan santunan yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan tidak akan bisa menggantikan sosok bapak.
"Jauh lebih berharga sosok bapak itu berada di tengah-tengah kita dibanding dengan santunan," katanya menegaskan.
Akan tetapi minimal, kata dia, santunan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan itu bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat karena bisa untuk biaya sekolah atau kuliah dengan adanya beasiswa.
Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat desa hutan yang bekerja di sektor perhutanan sosial untuk ikut serta dalam program Jamsostek.
"Iurannya sangat murah, hanya Rp16.800 per bulan," kata Zainudin.
Sementara itu, Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Purwokerto Agus Widiyanto mengharapkan dengan adanya penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut, masyarakat desa hutan akan semakin nyaman dalam bekerja karena sudah dilindungi oleh BPJAMSOSTEK
"Dengan adanya perjanjian kerjasama antara BPJAMSOSTEK dengan Perhutani ini, kami akan semakin semangat dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat desa hutan sehingga mereka tidak perlu khawatir akan risiko yang akan terjadi ke depannya," tegas Agus.
"Tadi kita menyaksikan penyerahan santunan kepada ahli waris para penderes, ada juga karyawannya Perhutani," katanya di Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis malam.
Zainudin mengatakan hal itu saat memberi sambutan pada acara Penandatanganan Kerja Sama BPJS Ketenagakerjaan dengan Perum Perhutani serta penyerahan klaim santunan program Jamsostek di Hotel Quen Garden, Baturraden.
Bahkan, kata dia, almarhum Subejo yang merupakan karyawan Perum Perhutani itu meninggalkan seorang anak yang masih kuliah.
"Mas Bagus (anak almarhum Subejo, red.) ini masih kuliah. Mas Bagus kuliah ya, karena beasiswa mas bagus itu sampai lulus kuliah sudah ditanggung oleh negara melalui BPJS Ketenagakerjaan, mas Bagus harus kuliah benar, bikin bangga almarhum bapak," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan santunan yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan tidak akan bisa menggantikan sosok bapak.
"Jauh lebih berharga sosok bapak itu berada di tengah-tengah kita dibanding dengan santunan," katanya menegaskan.
Akan tetapi minimal, kata dia, santunan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan itu bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat karena bisa untuk biaya sekolah atau kuliah dengan adanya beasiswa.
Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat desa hutan yang bekerja di sektor perhutanan sosial untuk ikut serta dalam program Jamsostek.
"Iurannya sangat murah, hanya Rp16.800 per bulan," kata Zainudin.
Sementara itu, Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Purwokerto Agus Widiyanto mengharapkan dengan adanya penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut, masyarakat desa hutan akan semakin nyaman dalam bekerja karena sudah dilindungi oleh BPJAMSOSTEK
"Dengan adanya perjanjian kerjasama antara BPJAMSOSTEK dengan Perhutani ini, kami akan semakin semangat dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat desa hutan sehingga mereka tidak perlu khawatir akan risiko yang akan terjadi ke depannya," tegas Agus.