Solo (ANTARA) - Toko perhiasan Frank and Co berupaya memperluas pangsa pasar di kawasan Solo dan sekitarnya dengan menambah gerai di salah satu pusat perbelanjaan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
General Manager Frank and Co Ferdy Ferlano di Solo, Jumat mengatakan strategi penetrasi pasar ini untuk meningkatkan penjualan di Solo.
"Kami berharap dengan kehadiran Frank and Co ini dapat mengembangkan market pecinta perhiasan di Solo. Sebenarnya market-nya besar tetapi tempat mereka untuk mencari perhiasan standar internasional di Solo belum ada. Oleh karena itu, kami hadir bagi para pecinta perhiasan di Solo," katanya.
Sementara itu, PT Central Mega Kencana (CMK) yang menaungi toko perhiasan Frank and Co, The Palace, dan Mondial menyatakan kontribusi penjualan di Jawa Tengah cukup besar.
Direktur Operasional CMK Petronella Soan mengatakan kontribusi CMK di pasar perhiasan Indonesia sekitar 26 persen dengan kontribusi terbesar dari pasar Jakarta di angka 40 persen, disusul kota lain seperti Medan.
"Sedangkan kontribusi Jawa Tengah terhadap total penjualan nasional sebesar 12 persen," katanya.
Khusus untuk penjualan di Solo, dikatakannya, belum dapat dihitung kontribusinya mengingat pembukaan gerai pertama di Mal Solo Paragon baru empat bulan yang lalu dan masih dalam kondisi pandemi.
"Target kontribusi Solo belum bisa kami prediksi karena tantangan kami di retail adalah adanya pembatasan kegiatan oleh pemerintah seperti PSBB dan PPKM, tetapi euforia market harusnya sudah lebih baik karena sudah vaksinasi dan booster," katanya.
Meski demikian, kesempatan mengembangkan pasar perhiasan di Indonesia masih sangat besar karena perhiasan dapat menjadi investasi.
Ia mengatakan banyak momen yang bisa diapresiasi dengan perhiasan seperti untuk seserahan pernikahan, merayakan momen seperti ulang tahun, peringatan perkawinan, dan momen penting lainnya.
"Orang tua terbiasa mengajarkan anak-anaknya agar uangnya dibelanjakan emas. Ini menjadi pondasi yang cukup bagus di negara kita," katanya.
General Manager Frank and Co Ferdy Ferlano di Solo, Jumat mengatakan strategi penetrasi pasar ini untuk meningkatkan penjualan di Solo.
"Kami berharap dengan kehadiran Frank and Co ini dapat mengembangkan market pecinta perhiasan di Solo. Sebenarnya market-nya besar tetapi tempat mereka untuk mencari perhiasan standar internasional di Solo belum ada. Oleh karena itu, kami hadir bagi para pecinta perhiasan di Solo," katanya.
Sementara itu, PT Central Mega Kencana (CMK) yang menaungi toko perhiasan Frank and Co, The Palace, dan Mondial menyatakan kontribusi penjualan di Jawa Tengah cukup besar.
Direktur Operasional CMK Petronella Soan mengatakan kontribusi CMK di pasar perhiasan Indonesia sekitar 26 persen dengan kontribusi terbesar dari pasar Jakarta di angka 40 persen, disusul kota lain seperti Medan.
"Sedangkan kontribusi Jawa Tengah terhadap total penjualan nasional sebesar 12 persen," katanya.
Khusus untuk penjualan di Solo, dikatakannya, belum dapat dihitung kontribusinya mengingat pembukaan gerai pertama di Mal Solo Paragon baru empat bulan yang lalu dan masih dalam kondisi pandemi.
"Target kontribusi Solo belum bisa kami prediksi karena tantangan kami di retail adalah adanya pembatasan kegiatan oleh pemerintah seperti PSBB dan PPKM, tetapi euforia market harusnya sudah lebih baik karena sudah vaksinasi dan booster," katanya.
Meski demikian, kesempatan mengembangkan pasar perhiasan di Indonesia masih sangat besar karena perhiasan dapat menjadi investasi.
Ia mengatakan banyak momen yang bisa diapresiasi dengan perhiasan seperti untuk seserahan pernikahan, merayakan momen seperti ulang tahun, peringatan perkawinan, dan momen penting lainnya.
"Orang tua terbiasa mengajarkan anak-anaknya agar uangnya dibelanjakan emas. Ini menjadi pondasi yang cukup bagus di negara kita," katanya.