Semarang (ANTARA) -
"Pembangunan rumah sehat layak huni yang merupakan bagian tak terpisahkan dari program pengentasan kemiskinan di Jateng, program tersebut nantinya menyasar perbaikan rumah tak layak huni (RTLH) di daerah yang angka kemiskinannya tinggi," kata Wakil Ketua DPRD Jateng Heri Pudyatmoko di Semarang, Rabu.
Politikus Partai Gerindra itu mengaku prihatin karena angka kemiskinan di Kabupaten Wonosobo masih sangat tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Wonosobo mencapai 110.691 jiwa, sedangkan rumah tak layak huni (RTLH) di Wonosobo mencapai 23.441 unit.
"Kemiskinan di Kabupaten Wonosobo sesuai data BPS di atas rata-rata kemiskinan Jateng, bahkan peringkat kedua tertinggi setelah Kabupaten Kebumen yang mencapai angka 17,83 persen," ujar legislator dari Dapil IX Jateng yakni Kabupaten Purworejo, Wonosobo, dan Temanggung.
Melihat hal tersebut, Heri Pudyatmoko siap membantu penanganan kemiskinan di Kabupaten Wonosobo engan kapasitasnya sebagai Wakil Ketua DPRD Jateng.
Apalagi, lanjut dia, Kabupaten Wonosobo secara geografis merupakan wilayah yang subur dengan berbagai potensi alamnya.
"Di sisi lain, jika melihat data perkembangan garis kemiskinan dari tahun ke tahun, kabupaten tersebut sebenarnya mengalami kemajuan untuk menurunkan angka kemiskinan, namun angka penurunannya pun belum terlalu signifikan" katanya.
Menurut dia, ada beberapa program yang disiapkan DPRD Jateng dan Pemprov Jateng dalam upaya pengentasan kemiskinan di wilayah Kabupaten Wonosobo.
Diantaranya dengan program stimulan bantuan pembangunan RTLH, pembangunan baru rumah sederhana sehat, rehabilitasi/peningkatan kualitas rumah bagi korban bencana, pembangunan rumah korban bencana, serta pembangunan rumah relokasi.
"Target tahun ini, ada 11.417 unit rumah yang akan diperbaiki dengan berbagai program yang terdiri dari 5.409 unit hasil aspirasi, 530 unit desa dampingan, dan 301 unit penanganan kemiskinan ekstrem (PKE). Jumlah itu nantinya akan dibagi dalam dua tahap penganggaran, tahap pertama 6.260 unit, dan tahap kedua 5.157 unit," ujarnya.
Melalui aspirasi sebagai Wakil Ketua DPRD Jateng, bantuan RTLH tahap satu disalurkan ke 15 rumah warga di Kelurahan Karangduwur, Kecamatan Kalijajar, Kabupaten Wonosobo yang menerima bantuan peningkatan kualitas RTLH tahun 2022.
Sementara 12 lainnya ada di Kelurahan Kembaran, Kecamatan Kalijajar, Kabupaten Wonosobo, dan untuk bantuan RTLH, masing-masing rumah adalah Rp12 juta untuk material dan tenaga padat karya.
"Diharapkan dengan bantuan tersebut akan membantu pemerintah daerah untuk melakukan percepatan program pengentasan kemiskinan," kata Heri.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah siap membantu upaya pengurangan angka kemiskinan di Kabupaten Wonosobo dengan ikut melaksanakan berbagai program seperti pembangunan rumah sehat layak huni.
"Pembangunan rumah sehat layak huni yang merupakan bagian tak terpisahkan dari program pengentasan kemiskinan di Jateng, program tersebut nantinya menyasar perbaikan rumah tak layak huni (RTLH) di daerah yang angka kemiskinannya tinggi," kata Wakil Ketua DPRD Jateng Heri Pudyatmoko di Semarang, Rabu.
Politikus Partai Gerindra itu mengaku prihatin karena angka kemiskinan di Kabupaten Wonosobo masih sangat tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Wonosobo mencapai 110.691 jiwa, sedangkan rumah tak layak huni (RTLH) di Wonosobo mencapai 23.441 unit.
"Kemiskinan di Kabupaten Wonosobo sesuai data BPS di atas rata-rata kemiskinan Jateng, bahkan peringkat kedua tertinggi setelah Kabupaten Kebumen yang mencapai angka 17,83 persen," ujar legislator dari Dapil IX Jateng yakni Kabupaten Purworejo, Wonosobo, dan Temanggung.
Melihat hal tersebut, Heri Pudyatmoko siap membantu penanganan kemiskinan di Kabupaten Wonosobo engan kapasitasnya sebagai Wakil Ketua DPRD Jateng.
Apalagi, lanjut dia, Kabupaten Wonosobo secara geografis merupakan wilayah yang subur dengan berbagai potensi alamnya.
"Di sisi lain, jika melihat data perkembangan garis kemiskinan dari tahun ke tahun, kabupaten tersebut sebenarnya mengalami kemajuan untuk menurunkan angka kemiskinan, namun angka penurunannya pun belum terlalu signifikan" katanya.
Menurut dia, ada beberapa program yang disiapkan DPRD Jateng dan Pemprov Jateng dalam upaya pengentasan kemiskinan di wilayah Kabupaten Wonosobo.
Diantaranya dengan program stimulan bantuan pembangunan RTLH, pembangunan baru rumah sederhana sehat, rehabilitasi/peningkatan kualitas rumah bagi korban bencana, pembangunan rumah korban bencana, serta pembangunan rumah relokasi.
"Target tahun ini, ada 11.417 unit rumah yang akan diperbaiki dengan berbagai program yang terdiri dari 5.409 unit hasil aspirasi, 530 unit desa dampingan, dan 301 unit penanganan kemiskinan ekstrem (PKE). Jumlah itu nantinya akan dibagi dalam dua tahap penganggaran, tahap pertama 6.260 unit, dan tahap kedua 5.157 unit," ujarnya.
Melalui aspirasi sebagai Wakil Ketua DPRD Jateng, bantuan RTLH tahap satu disalurkan ke 15 rumah warga di Kelurahan Karangduwur, Kecamatan Kalijajar, Kabupaten Wonosobo yang menerima bantuan peningkatan kualitas RTLH tahun 2022.
Sementara 12 lainnya ada di Kelurahan Kembaran, Kecamatan Kalijajar, Kabupaten Wonosobo, dan untuk bantuan RTLH, masing-masing rumah adalah Rp12 juta untuk material dan tenaga padat karya.
"Diharapkan dengan bantuan tersebut akan membantu pemerintah daerah untuk melakukan percepatan program pengentasan kemiskinan," kata Heri.