Hendra/Ahsan sambut positif bertemu Bagas/Fikri di final All England

Minggu, 20 Maret 2022 7:29 WIB

Jakarta (ANTARA) - Pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (The Daddies) menilai pertemuan dengan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang merupakan junior di Pelatnas PBSI Cipayung menjadi bukti regenerasi sektor ganda putra bulu tangkis di tubuh timnas berjalan dengan baik.

Meski harus berebut gelar juara dengan rekan senegara, tapi pasangan peringkat dua dunia menyimpan rasa senang karena masa depan ganda putra Indonesia masih berada pada jalur yang tepat.

"Saya senang karena regenerasi di sektor ganda putra sudah berjalan baik. Ada pasangan pelapis yang bisa lolos ke final All England. Ini menunjukkan bahwa regenerasi sudah berjalan dengan baik," kata Hendra lewat keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta, Minggu.

Rasa bangga juga turut diungkapkan Ahsan, karena dengan sesi All Indonesian Final maka Skuad Merah Putih dipastikan memboyong gelar juara bergengsi dari Birmingham.

"Yang pasti regenerasi sudah berjalan di jalur yang tepat. Saya senang dengan hadirnya Bagas/Fikri bisa ke final. Yang pasti dengan terjadinya all Indonesia final, sudah pasti ada satu gelar juara bisa kita bawa pulang," Ahsan menyebutkan.

Mengingat pentingnya status juara dari turnamen bulu tangkis yang sudah memasuki edisi ke-114, pasangan berjuluk The Daddies akan tetap siap tempur dan mengeluarkan potensi terbaik.

"Kami tetap akan 'fight' meski berhadapan dengan rekan sendiri. Besok kami akan tetap main maksimal," tutur Hendra.

"Kami pun ingin juara. Kami akan berjuang habis-habisan. Meski tidak mudah juga berjumpa rekan sendiri di final," kata Ahsan menambahkan.

Pasangan peringkat dua lolos ke partai puncak setelah menaklukkan ganda putra sal China, He Ji Ting/Tan Qiang di babak empat besar dengan skor 21-16, 14-21, 21-13.

Penampilan The Daddies pada Sabtu petang memunculkan sambutan positif dari pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, yang melihat performa mereka tidak kalah dari pemain-pemain muda.

Meski kondisi Ahsan tidak prima, pasangan juara All England 2014 dan 2019 itu tetap berjuang keras agar lolos ke final, yang menjadi sejarah final sesama wakil Indonesia di All England.

"Luar biasa, walau kondisi tidak prima, tetapi Hendra/Ahsan bisa memanfaatkan segala pengalaman mereka. Mereka punya mental juara dan daya juang tinggi di tengah lapangan. Mereka juga tidak mudah menyerah. Perjuangan Hendra/Ahsan itu bisa menjadi contoh bagi pemain-pemain muda Indonesia," kata Herry.

Pewarta : Roy Rosa Bachtiar
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Leo/Bagas juara Korea Open 2024

01 September 2024 15:21 Wib

Rumah Pintar Pemilu

05 June 2023 20:44 Wib, 2023

Promosi wisata kampung kota

30 May 2023 16:11 Wib, 2023

Kirab budaya Hajat Ageng Jagalan

21 May 2023 21:54 Wib, 2023

PSIS Semarang perpanjang kontrak Septian David Maulana hingga 2026

06 May 2023 22:08 Wib, 2023
Terpopuler

Etnik jazz, harmoni musik dan suara alam untuk gerakan lestari

HIBURAN - 12 November 2024 15:09 Wib

Pasar Modal Indonesia selenggarakan CMSE 2024

EKONOMI - 10 November 2024 14:24 Wib

Sebanyak 179 guru di Cimahi belajar jurnalistik bersama ANTARA

PERISTIWA - 12 November 2024 11:41 Wib

Fitur "Face Recognition" BPJS Kesehatan mudahkan pasien di RS

EKONOMI - 13 November 2024 14:42 Wib

DPRD Semarang minta evaluasi pengelolaan Trans Semarang

EKONOMI - 21 jam lalu