Jakarta (ANTARA) - Kemenangan ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di babak pertama All England sempat terganggu karena kebocoran air sehingga memaksa mereka pindah lapangan.
Kejadian ini terjadi saat memasuki gim kedua yang berlangsung di lapangan empat Utilita Arena Birmingham, tepatnya saat skor imbang 2-2 menghadapi pasangan Lucas Corvee/Ronan Labar dari Prancis, Rabu. Setelah menunggu dalam waktu yang cukup lama, akhirnya pertandingan mereka dilanjutkan di lapangan nomor tiga.
"Sebenarnya kami bermain sudah lumayan sejak awal pertandingan, tapi tadi sempat tidak enak setelah pindah lapangan. Kami jadi harus menunggu dan badan menjadi agak dingin juga," ujar Marcus setelah pertandingan.
Baca juga: Indonesia wajib rebut gelar juara All England 2022
Situasi yang tak diharapkan ini sempat membuat permainan pasangan berjuluk Minions ini mengendur di gim kedua, padahal mereka sudah mengantongi keunggulan 21-12 dari gim pembuka.
"Setelah pindah lapangan, perebutan poin di gim kedua jadi mepet-mepet dan malah kami selalu tertinggal. Beruntung di poin-poin akhir kami bisa kembali pegang kendali dan menyusul," ungkap Kevin.
Marcus/Kevin yang berada di unggulan pertama dijadwalkan bertemu dengan Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae di babak 32 besar. Namun berdasarkan informasi terakhir, pasangan asal Korea Selatan itu memutuskan untuk mundur.
"Kami tidak merasa diuntungkan dengan mundurnya pasangan Korea. Semua lawan sama saja, semua berat karena ini All England," tutur Marcus.
Sementara itu ganda putra Indonesia lainnya, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin juga melaju ke babak 16 besar. Keduanya kompak menyingkirkan rekan senegara di babak pertama.
Bagas/Fikri menang atas Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dengan dua gim langsung 21-18, 21-19. Sedangkan Leo/Daniel menundukkan senior mereka yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto 21-16, 22-20.
"Hari ini kami fokus satu poin demi satu poin saja, tidak mau berpikir menang kalah. Kami juga main lebih banyak menyerang, soalnya kalau main bertahan pasti susah dapat poin. Fajar/Rian punya rotasi yang bagus dan sangat cepat. Kalau dari segi permainan sama saja dengan pertemuan sebelum-sebelumnya," kata Leo seperti dilansir keterangan resmi PBSI.
Kejadian ini terjadi saat memasuki gim kedua yang berlangsung di lapangan empat Utilita Arena Birmingham, tepatnya saat skor imbang 2-2 menghadapi pasangan Lucas Corvee/Ronan Labar dari Prancis, Rabu. Setelah menunggu dalam waktu yang cukup lama, akhirnya pertandingan mereka dilanjutkan di lapangan nomor tiga.
"Sebenarnya kami bermain sudah lumayan sejak awal pertandingan, tapi tadi sempat tidak enak setelah pindah lapangan. Kami jadi harus menunggu dan badan menjadi agak dingin juga," ujar Marcus setelah pertandingan.
Baca juga: Indonesia wajib rebut gelar juara All England 2022
Situasi yang tak diharapkan ini sempat membuat permainan pasangan berjuluk Minions ini mengendur di gim kedua, padahal mereka sudah mengantongi keunggulan 21-12 dari gim pembuka.
"Setelah pindah lapangan, perebutan poin di gim kedua jadi mepet-mepet dan malah kami selalu tertinggal. Beruntung di poin-poin akhir kami bisa kembali pegang kendali dan menyusul," ungkap Kevin.
Marcus/Kevin yang berada di unggulan pertama dijadwalkan bertemu dengan Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae di babak 32 besar. Namun berdasarkan informasi terakhir, pasangan asal Korea Selatan itu memutuskan untuk mundur.
"Kami tidak merasa diuntungkan dengan mundurnya pasangan Korea. Semua lawan sama saja, semua berat karena ini All England," tutur Marcus.
Sementara itu ganda putra Indonesia lainnya, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin juga melaju ke babak 16 besar. Keduanya kompak menyingkirkan rekan senegara di babak pertama.
Bagas/Fikri menang atas Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dengan dua gim langsung 21-18, 21-19. Sedangkan Leo/Daniel menundukkan senior mereka yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto 21-16, 22-20.
"Hari ini kami fokus satu poin demi satu poin saja, tidak mau berpikir menang kalah. Kami juga main lebih banyak menyerang, soalnya kalau main bertahan pasti susah dapat poin. Fajar/Rian punya rotasi yang bagus dan sangat cepat. Kalau dari segi permainan sama saja dengan pertemuan sebelum-sebelumnya," kata Leo seperti dilansir keterangan resmi PBSI.