Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky menargetkan setidaknya satu gelar juara harus direbut wakil Indonesia dalam All England 2022 yang akan berlangsung di Birmingham, 16-20 Maret.
Rionny dalam keterangan resmi PP PBSI di Jakarta, Selasa, yakin bahwa Indonesia berpeluang besar mengangkat trofi juara karena Indonesia menurunkan para pemain terbaiknya dalam turnamen bulu tangkis tertua dan bergengsi di dunia itu.
“Bicara soal peluang, bisa saya katakan peluang kita tetap terbuka. Ini karena kita menyertakan pemain terbaik dan terkuatnya,” ucap Rionny yang juga manajer tim bulu tangkis Indonesia di All England itu.
“Saya memasang target, tahun ini harus ada wakil Indonesia yang juara. Soal dari mana gelar bisa diraih, setidaknya dari tunggal putra, ganda putra, atau ganda putri,” katanya lagi.
Indonesia menyertakan menyertakan Anthony Ginting, Jonatan Christie, dan Shesar Hiren Rhustavito di nomor tunggal putra. Sementara tunggal putri hanya diwakili Gregoria Mariska Tunjung.
Dari nomor ganda putra, Merah Putih menurunkan enam wakil, yaitu Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Adapun pada sektor ganda putri, Indonesia mengandalkan peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 Greysia Polii/Apriyania Rahayu.
Sementara dari sektor ganda campuran, Indonesia diwakili Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Kemudian ada pula Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja yang akan debut sebagai pemain profesional.
Indonesia tak pernah absen mempersembahkan setidaknya satu gelar juara dalam empat edisi terakhir All England. Mereka yang berhasil membawa pulang trofi adalah ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (2020), ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (2019), dan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (2017, 2018).
Namun Merah Putih harus absen dalam edisi All England tahun lalu ketika para atlet Indonesia dipaksa mundur dari turnamen karena berada dalam satu pesawat dengan pasien terinfeksi COVID-19, sehingga mereka diwajibkan menjalani karantina 10 hari.
Rionny dalam keterangan resmi PP PBSI di Jakarta, Selasa, yakin bahwa Indonesia berpeluang besar mengangkat trofi juara karena Indonesia menurunkan para pemain terbaiknya dalam turnamen bulu tangkis tertua dan bergengsi di dunia itu.
“Bicara soal peluang, bisa saya katakan peluang kita tetap terbuka. Ini karena kita menyertakan pemain terbaik dan terkuatnya,” ucap Rionny yang juga manajer tim bulu tangkis Indonesia di All England itu.
“Saya memasang target, tahun ini harus ada wakil Indonesia yang juara. Soal dari mana gelar bisa diraih, setidaknya dari tunggal putra, ganda putra, atau ganda putri,” katanya lagi.
Indonesia menyertakan menyertakan Anthony Ginting, Jonatan Christie, dan Shesar Hiren Rhustavito di nomor tunggal putra. Sementara tunggal putri hanya diwakili Gregoria Mariska Tunjung.
Dari nomor ganda putra, Merah Putih menurunkan enam wakil, yaitu Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Adapun pada sektor ganda putri, Indonesia mengandalkan peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 Greysia Polii/Apriyania Rahayu.
Sementara dari sektor ganda campuran, Indonesia diwakili Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Kemudian ada pula Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja yang akan debut sebagai pemain profesional.
Indonesia tak pernah absen mempersembahkan setidaknya satu gelar juara dalam empat edisi terakhir All England. Mereka yang berhasil membawa pulang trofi adalah ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (2020), ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (2019), dan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (2017, 2018).
Namun Merah Putih harus absen dalam edisi All England tahun lalu ketika para atlet Indonesia dipaksa mundur dari turnamen karena berada dalam satu pesawat dengan pasien terinfeksi COVID-19, sehingga mereka diwajibkan menjalani karantina 10 hari.