Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Boyolali di Provinsi Jawa Tengah menyebutkan kasus aktif COVID-19 di wilayah itu, mulai melandai dan penambahan terus menurun menjadi 239 kasus sehingga secara akumulasi sejak pandemi hingga Minggu ini, sebanyak 28.809 kasus.
"Kasus aktif baru COVID-19 di Boyolali, pada Minggu ini, bertambah 3 kasus sehingga menjadi 239 kasus dibanding hari sebelumnya turun karena tambahan kasus baru mencapai 53 kasus sehingga menjadi 282 kasus," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Puji Astuti, di Boyolali, Minggu.
Puji Astuti menjelaskan dari 239 kasus aktif tersebut terdiri dari 51 kasus dirawat di rumah sakit, 184 kasus isolasi mandiri dan 4 kasus isolasi terpusat.
Bahkan, warga yang sembuh dari COVID-19 juga terus bertambah, pada Sabtu (12/3), mencapai 113 kasus dan Minggu ini, bertambah lagi 46 kasus sehingga menjadi 27.126 kasus atau sekitar 94,2 persen. Sedangkan, angka kematian karena COVID-19 tidak ada tambahan sehingga tetap 1.444 kasus atau 5 persen.
Boyolali masuk zona resiko rendah dan skor indeks kesehatan masyarakat (IKM) COVID-19 hingga kini mencapai 2.55.
Dia mengatakan bahwa tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien COVID-19 di rumah sakit yang ada di Boyolali sekarang sekitar 17 persen atau turun satu persen dibanding hari sebelumnya.
Dari 299 tempat tidur yang disediakan untuk merawat pasien COVID-19 di sembilan rumah sakit, hanya 51 tempat tidur yang terisi.
Kendati demikian, pihaknya mengingatkan warga masyarakat agar tetap menjaga dan tidak boleh lengah menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.
Bahkan, kata dia, cakupan vaksinasi COVID-19 di Boyolali juga sudah tergolong tinggi.
Vaksinasi dosis pertama sudah mencakup 853.153 sasaran atau 101,99 persen dari 835.772 warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19. Sementara vaksinasi dosis kedua dan ketiga masing-masing sudah mencakup 93,77 persen dan 8,64 persen dari sasaran.
Selain itu, cakupan vaksinasi dosis pertama untuk warga lansia juga mencapai 92.637 sasaran atau 78,06 persen dari total target 118.670 sasaran. Sedangkan, dosis kedua mencapai 67,26 persen dan dosis ketiga 3,64 persen. Cakupan vaksinasi anak usia 6-11 tahun dosis pertama 104,9 persen atau 100.448 sasaran dari total target 95.713 sasaran, dan dosis kedua 100,6 persen.
"Kasus aktif baru COVID-19 di Boyolali, pada Minggu ini, bertambah 3 kasus sehingga menjadi 239 kasus dibanding hari sebelumnya turun karena tambahan kasus baru mencapai 53 kasus sehingga menjadi 282 kasus," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Puji Astuti, di Boyolali, Minggu.
Puji Astuti menjelaskan dari 239 kasus aktif tersebut terdiri dari 51 kasus dirawat di rumah sakit, 184 kasus isolasi mandiri dan 4 kasus isolasi terpusat.
Bahkan, warga yang sembuh dari COVID-19 juga terus bertambah, pada Sabtu (12/3), mencapai 113 kasus dan Minggu ini, bertambah lagi 46 kasus sehingga menjadi 27.126 kasus atau sekitar 94,2 persen. Sedangkan, angka kematian karena COVID-19 tidak ada tambahan sehingga tetap 1.444 kasus atau 5 persen.
Boyolali masuk zona resiko rendah dan skor indeks kesehatan masyarakat (IKM) COVID-19 hingga kini mencapai 2.55.
Dia mengatakan bahwa tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien COVID-19 di rumah sakit yang ada di Boyolali sekarang sekitar 17 persen atau turun satu persen dibanding hari sebelumnya.
Dari 299 tempat tidur yang disediakan untuk merawat pasien COVID-19 di sembilan rumah sakit, hanya 51 tempat tidur yang terisi.
Kendati demikian, pihaknya mengingatkan warga masyarakat agar tetap menjaga dan tidak boleh lengah menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.
Bahkan, kata dia, cakupan vaksinasi COVID-19 di Boyolali juga sudah tergolong tinggi.
Vaksinasi dosis pertama sudah mencakup 853.153 sasaran atau 101,99 persen dari 835.772 warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19. Sementara vaksinasi dosis kedua dan ketiga masing-masing sudah mencakup 93,77 persen dan 8,64 persen dari sasaran.
Selain itu, cakupan vaksinasi dosis pertama untuk warga lansia juga mencapai 92.637 sasaran atau 78,06 persen dari total target 118.670 sasaran. Sedangkan, dosis kedua mencapai 67,26 persen dan dosis ketiga 3,64 persen. Cakupan vaksinasi anak usia 6-11 tahun dosis pertama 104,9 persen atau 100.448 sasaran dari total target 95.713 sasaran, dan dosis kedua 100,6 persen.