Temanggung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Temanggung bekerja sama dengan Free Trade Agreement (FTA) Center Semarang dan BNI akan menggarap potensi kopi daerah agar berkualitas ekspor dengan memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM.

Bupati Temanggung M. Al Khadziq di Temanggung, Kamis, mengatakan kualitas kopi Temanggung sudah terkenal sehingga harus digarap serius agar bisa diekspor ke luar negeri dengan dengan tetap menggunakan nama kopi Temanggung bukan daerah lain.

"Kopi Temanggung sudah terkenal baik kualitasnya, disukai orang, laku keras dicari orang sampai-sampai kesulitan memenuhi jumlah produksinya," katanya usai membuka kegiatan pelatihan UMKM.

Menurut dia, selama ini penjualan kopi Temanggung sudah cukup bagus, sebagian bahkan sudah ada yang diekspor, baik perseorangan langsung kepada pembeli maupun diekspor pihak ketiga di Jawa Timur, sehingga merknya menjadi kopi Jawa Timur bukan kopi Temanggung.

"Ke depan kopi Temanggung diekspor dengan nama kopi Temanggung bukan daerah lainnya. Kopi Temanggung terkenal di Eropa sejak abad 18, Java coffee itu ya Temanggung," katanya.

Baca juga: Kopi Robusta Kelir resmi didaftarkan sebagai Indikasi Geografis

Oleh karena itu, katanya saat ini FTA Center Semarang memfasilitasi para pelaku kopi di Temanggung untuk belajar ekspor kopi, sehingga dengan adanya ekspor harga akan semakin bagus dan bersaing dengan pelaku internasional.

"Dengan demikian akan terjadi inovasi bagi pelaku kopi Temanggung agar menjadi lebih baik, berkelas internasional. Jika penggarapan dan penjualan sudah berkelas internasional hasilnya akan lebih banyak, maka pedagang, pelaku hingga petani sejahtera semua," katanya.

Khadziq mengatakan Pemkab Temanggung akan mendampingi petani dan pelaku perkopian dengan berbagai langkah untuk menjadikan kopi Temanggung ini sebagai produk unggulan yang diterima secara nasional dan internasional.

Ketua FTA Center Semarang Suharnomo mengatakan selama ini tiga besar barang-barang produksi yang diekspor dari Jawa Tengah yakni tekstil dan turunannya, alas kaki, dan kayu. Padahal masih banyak produk unggulan lainnya.

"Jawa Tengah memiliki banyak produk unggulan, kalau Temanggung pasti tembakau dan kopi,"katanya.

Baca juga: UI kembangkan material baterai kendaraan listrik berbahan ampas kopi

Menurut dia, kopi Temanggung yang sudah mempunyai nama bagus, ke depan bisa benar-benar menjadi Temanggung kota kopi sama halnya dengan tembakau.

"Kami dengan dengan pemkab Temanggung akan memfasilitasi dan memberikan konsultasi sampai ekspor benar-benar dilakukan oleh pelaku kopi dari Temanggung," katanya.

Namun, menurut dia, fasilitasi ini bukan hanya untuk tujuan ekspor saja, karena yang utama adalah dengan menjaga kualitas untuk jangka panjang, karena standar kualitas untuk ekspor wajib dipenuhi.

"Java coffee itu ya Temanggung kenapa tidak digali kembali dan kenyataan pengusaha kopi di Temanggung juga banyak, tinggal digabungkan dengan manajemen, kualitas, dan logistiknya sudah buka, garuda cargo, bea cukai, pembiayaan dan kami," katanya.

Dalam kesempatan ini, Pelaksana Tugas Kepala Bappeda Temanggung Ripto Susilo mengatakan pelatihan dengan tema Optimalisasi Peran UMKM dalam Meningkatkan Ekspor Nonmigas Jawa Tengah di Bappeda Kabupaten Temanggung ini diikuti 30 pelaku UMKM.

"Sebenarnya ada 77 pelaku UMKM yang mendaftar, namun setelah dikurasi menjadi 30 peserta. Pelatihan ini berlangsung tiga sesi selama enam hari," katanya. 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2025