Purwokerto (ANTARA) - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Jawa Tengah menilai budaya merupakan bagian yang tidak akan terpisahkan dari masyarakat Jateng.

"Dalam rakerwil kali ini, kami mengangkat tema 'Semangat Transformasi dan Kolaborasi Menuju Menang Pemilu 2024'. Semangat itu tentu saja kita harus bangun, utamanya menjadikan budaya Jawa Tengah sebagai bagian yang takkan terpisahkan dari masyarakat Jawa Tengah," kata Ketua DPW PKS Provinsi Jawa Tengah H. Muh. Haris di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.

Ia mengatakan hal itu saat memberi keterangan pers terkait dengan kegiatan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) PKS Jawa Tengah 2022 yang digelar di Hotel Aston Imperium, Purwokerto, 26-27 Februari 2022.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengundang dalang Ki Slamet Raharjo untuk menggelar pergelaran wayang kulit dengan lakon "Bawor Mbangun Jiwa" secara ringkas dalam pembukaan rakerwil tersebut.

Menurut dia, hal itu ditujukan untuk menyampaikan kepada publik bahwa budaya Jawa Tengah adalah budaya adiluhung yang perlu menjadi kebanggaan bagi kader PKS dan masyarakat Jawa Tengah pada umumnya.

"Tentu saja ada tema-tema yang lain seperti kami akan diskusi tentang Islam rahmatan lil alamin bahwa PKS ini punya visi sebagai partai Islam siap untuk bersama-sama membangun Jawa Tengah, membangun Indonesia. PKS siap untuk terlibat sepenuhnya dalam problematika masyarakat Jawa Tengah dan masyarakat Indonesia," katanya

Disinggung mengenai strategi dalam menghadapi pemilihan umum (pemilu), Haris mengatakan DPW PKS Jawa Tengah mengasumsikan pemilu tetap dilaksanakan pada tahun 2024 karena pihaknya sudah punya rencana strategis untuk bisa mendapatkan 15 persen kursi, baik di DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

"Karena itu (15 persen kursi, red.) amanat dari musyawarah nasional yang harus kami sukseskan di Jawa Tengah. Dari 13 dapil (daerah pemilihan), dari 120 kursi di DPRD Provinsi Jawa Tengah yang diperebutkan, kami menargetkan 18 kursi. Sekarang kami punya 10 kursi, jadi harus menambah 8 kursi lagi, itu Insya Allah target yang tidak bombastislah, realistislah," katanya.

Ia mengaku pihaknya punya daya dukung berupa sumber daya dan manusia pejabat publik yang bisa mengantarkan DPW PKS Jawa Tengah dalam mencapai target 15 persen kursi legislatif tersebut.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Bidang Pembinaan Wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jatijaya) Abdul Fikri Faqih mengatakan budaya yang diwariskan oleh para ulama pendahulu menjadi sarana untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

"Islam yang sampai kepada kita saat ini hadir melalui akomodasi budaya yang dilakukan oleh para ulama pendahulu. Budaya yang diwariskan oleh para ulama pendahulu kita, menjadi sarana untuk berkomunikasi dengan masyarakat, tidak hanya di Jawa tapi di seluruh Indonesia," kata mantan Ketua DPW PKS Jawa Tengah itu.

Ia mengakui Jawa Tengah dengan elektabilitasnya yang tinggi, terutama di daerah sekitar Mataraman (bekas kekuasaan Kerajaan Mataram) serta sekitar daerah Ngapak atau Banyumas Raya seperti Cilacap, Banyumas, Tegal, Brebes, dan sekitarnya, menjadi modal yang cukup untuk PKS mencapai tujuannya.

Oleh karena itu, kata dia, PKS juga harus bisa menyesuaikan diri dengan budaya.

"Jadi tidak bisa kalau PKS ini meninggalkan budaya masyarakatnya. Selain itu, PKS ini besar dan akan besar di daerah yang dia bisa menyesuaikan diri," katanya.

Ia mengatakan sebagai partai Islam yang rahmatan lil alamin, PKS tidak hanya menyesuaikan, juga menyelesaikan problematika-problematika bangsa yang semakin rumit seperti persoalan pandemi, masalah lingkungan, dan juga problematika lainnya.

Di tengah kondisi seperti saat sekarang, kata dia, transformasi dan kolaborasi sangat penting dijadikan bekal untuk menghadapi dan menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat.

Rakerwil DPW PKS Jawa Tengah tersebut dihadiri oleh kurang lebih 100 peserta yang meliputi perwakilan dari 35 DPD kabupaten/kota, terdiri dari Ketua DPD, MPD, DPTW, dan pengurus Wilayah dari DPW PKS Jawa Tengah.

Setiap daerah hanya mengirimkan dua perwakilannya, yakni Ketua DPD dan MPD, karena kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan arahan Satgas Penanganan COVID-19, menerapkan protokol kesehatan secara ketat, dan peserta terbatas, dengan ketentuan para peserta termasuk panitia dan pengurus lainnya harus membawa surat keterangan negatif dari COVID-19. 

 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024