Purbalingga (ANTARA) - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi kembali mengingatkan sekolah untuk menaati protokol kesehatan selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka guna mencegah penularan COVID-19 di lingkungan satuan pendidikan.
"Protokol kesehatan harus betul-betul diperhatikan. Kami minta seluruh sekolah terus memperkuat disiplin protokol kesehatan," katanya di Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa.
Bupati meminta organisasi perangkat daerah, dinas terkait, dan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di masing-masing kecamatan memantau dan mengevaluasi penerapan protokol kesehatan di sekolah.
"Kami meminta ada evaluasi pembelajaran tatap muka guna memastikan apakah penerapan protokol kesehatan telah berjalan dengan baik dan benar," katanya.
Selain it, Bupati meminta Dinas Kesehatan melakukan tes antigen secara acak pada pelajar yang mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Tidak perlu semua di tes, hanya secara acak saja," kata Bupati.
"Untuk meningkatkan tes guna mengendalikan penyebaran COVID-19 di wilayah yang mengalami tren kenaikan maka dapat dilaksanakan tes acak bagi para pelajar dan juga tes bagi para pelanggar prokes sehingga sekaligus dapat mengejar ketertinggalan target jumlah testing," katanya.
Bupati sudah meninjau pelaksanaan protokol kesehatan di sejumlah sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka dan belum menemukan adanya pelanggaran.
"Contohnya kami kemarin ke SDN 2 Sumingkir dan kami dapati disiplin protokol kesehatan sudah berjalan dengan baik. Kami harapkan di sekolah-sekolah yang lain juga penerapan prokes dalam berlangsung optimal," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Jusi Febrianto menjelaskan bahwa menurut Instruksi Menteri Dalam Negeri, Kabupaten Purbalingga ditargetkan melakukan pemeriksaan COVID-19 pada 9.513 orang dalam seminggu.
Namun, menurut dia, dalam seminggu terakhir pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19 baru dilakukan pada 1.234 orang.
Dinas Kesehatan Purbalingga selanjutnya akan menggiatkan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan virus corona.
"Protokol kesehatan harus betul-betul diperhatikan. Kami minta seluruh sekolah terus memperkuat disiplin protokol kesehatan," katanya di Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa.
Bupati meminta organisasi perangkat daerah, dinas terkait, dan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di masing-masing kecamatan memantau dan mengevaluasi penerapan protokol kesehatan di sekolah.
"Kami meminta ada evaluasi pembelajaran tatap muka guna memastikan apakah penerapan protokol kesehatan telah berjalan dengan baik dan benar," katanya.
Selain it, Bupati meminta Dinas Kesehatan melakukan tes antigen secara acak pada pelajar yang mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Tidak perlu semua di tes, hanya secara acak saja," kata Bupati.
"Untuk meningkatkan tes guna mengendalikan penyebaran COVID-19 di wilayah yang mengalami tren kenaikan maka dapat dilaksanakan tes acak bagi para pelajar dan juga tes bagi para pelanggar prokes sehingga sekaligus dapat mengejar ketertinggalan target jumlah testing," katanya.
Bupati sudah meninjau pelaksanaan protokol kesehatan di sejumlah sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka dan belum menemukan adanya pelanggaran.
"Contohnya kami kemarin ke SDN 2 Sumingkir dan kami dapati disiplin protokol kesehatan sudah berjalan dengan baik. Kami harapkan di sekolah-sekolah yang lain juga penerapan prokes dalam berlangsung optimal," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Jusi Febrianto menjelaskan bahwa menurut Instruksi Menteri Dalam Negeri, Kabupaten Purbalingga ditargetkan melakukan pemeriksaan COVID-19 pada 9.513 orang dalam seminggu.
Namun, menurut dia, dalam seminggu terakhir pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19 baru dilakukan pada 1.234 orang.
Dinas Kesehatan Purbalingga selanjutnya akan menggiatkan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan virus corona.