Batang (ANTARA) - Sebanyak 2.000 liter minyak goreng ludes dibeli warga pada kegiatan operasi pasar yang digelar di beberapa pasar tradisional oleh Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa.
Analis Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Mursiti di Batang, mengatakan bahwa kegiatan operasi pasar ini bertujuan untuk mengendalikan harga minyak goreng yang saat ini melonjak dan stok di pasaran langka.
"Pada OP itu, harga minyak goreng dijual Rp14 ribu per liter dan satu kupon hanya untuk membeli 2 liter seharga Rp28 ribu," katanya.
Menurut dia, kualitas minyak goreng yang dijual pada masyarakat tersebut sudah sesuai standar.
"Hari ini kami siapkan 2.000 liter minyak goreng untuk OP di Gorong, Pasar Simbangdesa dan kantor Disperindag/UKM Batang," katanya.
Mursiti mengatakan operasi pasar minyak goreng akan terus berlanjut di sejumlah pasar yaitu di pasar Warungasem yang akan digelar Rabu (23/2) dan Pasar Pelelen Kecamatan Gringsing, Kamis (24/2).
"Stok minyak goreng yang kami jual pada OP ini memang terbatas sehingga tidak bisa sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat. Akan tetapi, melalui OP ini dapat membantu warga yang kesulitan membeli minyak goreng," katanya.
Warga Desa Gorong Yanti (35) mengatakan hampir sebulan terakhir ini warga kesulitan membeli minyak goreng, jika pun ada stoknya terbatas dan harganya tinggi.
"Susah mencarinya, kalau pun ada harganya pasti mahal. Alhamdulilah ada operasi pasar dan harga minyak goreng dijual cukup murah," katanya.
Baca juga: Pengedar minyak goreng palsu di Jateng diringkus
Baca juga: Ekonom UMP: Perlu kebijakan terkait minyak goreng bagi UMKM
Analis Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Mursiti di Batang, mengatakan bahwa kegiatan operasi pasar ini bertujuan untuk mengendalikan harga minyak goreng yang saat ini melonjak dan stok di pasaran langka.
"Pada OP itu, harga minyak goreng dijual Rp14 ribu per liter dan satu kupon hanya untuk membeli 2 liter seharga Rp28 ribu," katanya.
Menurut dia, kualitas minyak goreng yang dijual pada masyarakat tersebut sudah sesuai standar.
"Hari ini kami siapkan 2.000 liter minyak goreng untuk OP di Gorong, Pasar Simbangdesa dan kantor Disperindag/UKM Batang," katanya.
Mursiti mengatakan operasi pasar minyak goreng akan terus berlanjut di sejumlah pasar yaitu di pasar Warungasem yang akan digelar Rabu (23/2) dan Pasar Pelelen Kecamatan Gringsing, Kamis (24/2).
"Stok minyak goreng yang kami jual pada OP ini memang terbatas sehingga tidak bisa sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat. Akan tetapi, melalui OP ini dapat membantu warga yang kesulitan membeli minyak goreng," katanya.
Warga Desa Gorong Yanti (35) mengatakan hampir sebulan terakhir ini warga kesulitan membeli minyak goreng, jika pun ada stoknya terbatas dan harganya tinggi.
"Susah mencarinya, kalau pun ada harganya pasti mahal. Alhamdulilah ada operasi pasar dan harga minyak goreng dijual cukup murah," katanya.
Baca juga: Pengedar minyak goreng palsu di Jateng diringkus
Baca juga: Ekonom UMP: Perlu kebijakan terkait minyak goreng bagi UMKM