Kudus (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengusulkan kepada Kementerian PUPR agar dibuatkan simpang susun jalan tol Ruas Demak-Tuban di dua titik untuk mengurai kepadatan arus kendaraan agar tidak terjadi kemacetan.

"Kedua simpang susun (interchange) tersebut bisa dibuat di Kecamatan Jekulo dan Kecamatan Jati, sehingga daerah yang akan dilewati jalur tol nantinya ada empat kecamatan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kudus Arif Budi Siswanto saat mengikuti konsultasi publik rencana proyek Jalan Tol Ruas Demak-Tuban di Lantai IV Gedung Setda Kudus, Senin.

Usulan tersebut, kata dia, disampaikan langsung kepada Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Reni Ahiantini yang kebetulan mengikuti acara tersebut via zoom.

Baca juga: Kudus minta ada tempat istirahat di Tol Demak-Tuban

Ia menyampaikan kepada Reni bahwa Kabupaten Kudus sebagai penyumbang cukai rokok cukup besar bagi negara sangat membutuhkan adanya simpang susun di dua lokasi dengan berbagai pertimbangan.

Kedua lokasi simpang susun yang nantinya bisa untuk keluar dan masuk tol yang diinginkan Pemkab Kudus tersebut, antara lain di Desa Jati Wetan (Kecamatan Jati) nantinya tembus jalan nasional Jalan Lingkar Tenggara, sedangkan simpang susun kedua di Desa Bulung Cangkring (Kecamatan Jekulo) berbatasan dengan Pati.

Lokasi tersebut, bertujuan untuk mengurangi arus lalu lintas, baik di dalam Kota Kudus maupun untuk kepentingan akses pengembangan industri yang ada di kedua daerah tersebut.

"Jika secara nomenklatur saja namanya simpang susun Kudus, tentunya tidak tepat jika berada di wilayah Kabupaten Demak. Untuk itulah, kami mengusulkan dibangun di dua lokasi tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Konsultan Lingkungan Final Bussines Case (FBC) Proyek Jalan Tol Ruas Demak-Tuban Fauziah Hernarawati menyampaikan bahwa usulan dua simpang susun di Kudus akan disampaikan kepada tim teknis perencanaan pembangunan Jalan Tol Ruas Demak-Tuban.

Adanya usulan simpang susun tersebut, tentunya akan dikaji oleh tim teknis lokasi yang tepat untuk dibuatkan simpang susun, termasuk "rest" area yang juga diminta oleh Pemkab Kudus.

"Hasil konsultasi publik ini juga akan kami susun, untuk disampaikan kepada tim perencana pembangunan. Sedangkan secara teknisnya akan dibahas melalui AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)," ujarnya.

Berdasarkan data dari Tim Konsultan Lingkungan FBC Proyek Jalan Tol Ruas Demak-Tuban sepanjang 171,934 kilometer, desa di Kabupaten yang nantinya dilalui jalur tol sepanjang 15,8 km tersebar di tiga kecamatan. Di antaranya Kecamatan Jekulo meliputi Desa Bulung Kulon, Bulungcangkring, dan Sadang, untuk Kecamatan Mejobo meliputi Desa Jojo, Kesambi dan Temulus.

Sementara Kecamatan Undaan meliputi Desa Karangrowo, Ngemplak, Undaan Lor dan Wates. Jika usulan pembangunan dua simpang susun diterima Kementerian PUPR, maka tambah satu desa lagi Desa Jati Wetan (Kecamatan Jati). 

Baca juga: Bupati berharap Tol Demak-Tuban sediakan gerbang tol di Kudus
Baca juga: Tiga kecamatan di Kudus bakal dilewati proyek Tol Demak-Tuban

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024