Bekasi (ANTARA) - Warga Kampung Cibening RT 002/RW 01 Kelurahan Jatibening Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi, Jawa Barat, kehilangan sosok Bunda Dorce Gamalama yang dikenal aktif serta berjiwa sosial tinggi.
"Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Saya malah belum dengar kabar ini, warga sini yang jelas sangat kehilangan sosok Bunda, beliau sering membantu warga sini," kata warga setempat Mirna (45) di Bekasi, Rabu.
Mirna mengungkapkan sosok Bunda Dorce dikenal warga sebagai sosok periang yang aktif dalam sejumlah kegiatan sosial kemasyarakatan.
Kediaman gadang mendiang di Jatibening ini kerap menjadi tempat Bunda menyalurkan bantuan sosial terutama kepada warga sekitar.
"Rumah gadang ini jadi saksi kebaikan Bunda Dorce selama masa hidupnya. Beliau suka ngumpulin anak-anak yatim, warga prasejahtera untuk diberikan santunan," katanya.
Selain aktif dalam kegiatan sosial untuk masyarakat sekitar, mendiang juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial di organisasi perkumpulan warga adat Minang di Kota Bekasi.
Salah satu tetangga Bunda Dorce di rumah duka Jatibening Bekasi yang juga berasal dari Sumatera Barat, Yarlis mengatakan kehilangan sosok berjasa bagi warga Minang khususnya di wilayahnya.
"Kalau beliau itu asli Solok kalau saya di Pariaman tapi sama-sama tinggal dekat sini juga. Mau melayat ke sini karena tahunya memang rumah di sini saja," katanya.
Dia mengatakan mengetahui kabar meninggalnya Bunda Dorce dari anaknya melalui pemberitaan yang beredar di media. Sepengetahuan dia, mendiang tinggal di rumah gadang ini bersama anaknya meski belakangan sudah jarang terlihat.
Yarlis mengaku terakhir mengobrol bersama mendiang di sebuah warung nasi padang sekitar rumah. Sosok Bunda Dorce juga dikenal aktif bermasyarakat tanpa memandang strata sosial meski dirinya berprofesi sebagai seorang seniman papan atas.
"Saya sebagai orang Minang juga ikut organisasi bareng beliau, kalau ada halal bi halal atau apa suka ketemu sama dia. Saya tahu dia orangnya sama masyarakat sesama orang Minang sangat aktif, jiwa sosialnya tinggal sering bantu-bantu, sama anak yatim dia juga sering bantu. Saya saksinya bahwa beliau orang baik, peduli tetangga dan sesama," katanya.
Diketahui artis senior yang dikenal dekat dengan enam presiden mulai dari Soeharto hingga Joko Widodo itu meninggal dunia Rabu ini pukul 07.30 WIB setelah menjalani perawatan selama tiga pekan di Rumah Sakit Pusat Pertamina Simprug Jakarta akibat COVID-19.
Pemilik nama asli Dedi Yuliardi Ashadi itu meninggal dunia di usia 58 tahun. Sebelum meninggal dunia, Dorce memiliki riwayat sakit bahkan sempat tidak sadarkan diri di ruang ICU. Dia juga mengidap penyakit batu ginjal hingga gula darah.
"Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Saya malah belum dengar kabar ini, warga sini yang jelas sangat kehilangan sosok Bunda, beliau sering membantu warga sini," kata warga setempat Mirna (45) di Bekasi, Rabu.
Mirna mengungkapkan sosok Bunda Dorce dikenal warga sebagai sosok periang yang aktif dalam sejumlah kegiatan sosial kemasyarakatan.
Kediaman gadang mendiang di Jatibening ini kerap menjadi tempat Bunda menyalurkan bantuan sosial terutama kepada warga sekitar.
"Rumah gadang ini jadi saksi kebaikan Bunda Dorce selama masa hidupnya. Beliau suka ngumpulin anak-anak yatim, warga prasejahtera untuk diberikan santunan," katanya.
Selain aktif dalam kegiatan sosial untuk masyarakat sekitar, mendiang juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial di organisasi perkumpulan warga adat Minang di Kota Bekasi.
Salah satu tetangga Bunda Dorce di rumah duka Jatibening Bekasi yang juga berasal dari Sumatera Barat, Yarlis mengatakan kehilangan sosok berjasa bagi warga Minang khususnya di wilayahnya.
"Kalau beliau itu asli Solok kalau saya di Pariaman tapi sama-sama tinggal dekat sini juga. Mau melayat ke sini karena tahunya memang rumah di sini saja," katanya.
Dia mengatakan mengetahui kabar meninggalnya Bunda Dorce dari anaknya melalui pemberitaan yang beredar di media. Sepengetahuan dia, mendiang tinggal di rumah gadang ini bersama anaknya meski belakangan sudah jarang terlihat.
Yarlis mengaku terakhir mengobrol bersama mendiang di sebuah warung nasi padang sekitar rumah. Sosok Bunda Dorce juga dikenal aktif bermasyarakat tanpa memandang strata sosial meski dirinya berprofesi sebagai seorang seniman papan atas.
"Saya sebagai orang Minang juga ikut organisasi bareng beliau, kalau ada halal bi halal atau apa suka ketemu sama dia. Saya tahu dia orangnya sama masyarakat sesama orang Minang sangat aktif, jiwa sosialnya tinggal sering bantu-bantu, sama anak yatim dia juga sering bantu. Saya saksinya bahwa beliau orang baik, peduli tetangga dan sesama," katanya.
Diketahui artis senior yang dikenal dekat dengan enam presiden mulai dari Soeharto hingga Joko Widodo itu meninggal dunia Rabu ini pukul 07.30 WIB setelah menjalani perawatan selama tiga pekan di Rumah Sakit Pusat Pertamina Simprug Jakarta akibat COVID-19.
Pemilik nama asli Dedi Yuliardi Ashadi itu meninggal dunia di usia 58 tahun. Sebelum meninggal dunia, Dorce memiliki riwayat sakit bahkan sempat tidak sadarkan diri di ruang ICU. Dia juga mengidap penyakit batu ginjal hingga gula darah.