Boyolali (ANTARA) - Bupati Boyolali M. Said Hidayat pada Rabu meresmikan gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waras Wiris di Kecamatan Andong dan dia berharap keberadaan gedung baru itu bisa mendukung peningkatan pelayanan rumah sakit.
"Apa pun yang berkaitan dengan layanan kesehatan, tetaplah untuk bekerja dengan hati, penuh rasa persahabatan, dan senyuman, karena inilah yang harus diberikan," katanya.
Menurut Direktur RSUD Waras Wiris Sherly Jeanne Kilapong, gedung baru RSUD Waras Wiris dibangun dengan biaya Rp20.690.479.000 dari pemerintah pusat.
Gedung baru berlantai empat yang antara lain mencakup laboratorium, ruang radiologi, fasilitas rawat jalan, ruang perawatan, dan gudang farmasi itu dibangun sejak awal 2021 dan diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Boyolali pada 6 Desember 2021.
"Jumlah tempat tidur RSUD ini sebanyak 101 unit karena kami sudah naik tipe C. Namun yang aktif kami gunakan baru 62 tempat tidur, karena satu bangsal yang berisi 20 tempat tidur, bangsal Edelweis, dan ruang VIP di lantai empat dengan 19 tempat tidur belum digunakan," kata Sherly.
Dia mengatakan bahwa satu bangsal dengan 20 tempat tidur disiapkan untuk penanganan pasien COVID-19 jika sampai terjadi lonjakan penularan virus corona.
Menurut Bupati pada Rabu masih ada 162 penderita COVID-19 di Kabupaten Boyolali. Sebanyak 21 penderita COVID-19 menjalani perawatan di rumah sakit dan 141 orang lainnya menjalani isolasi mandiri.
Pemerintah Kabupaten Boyolali menyiagakan Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, untuk menghadapi kemungkinan terjadi lonjakan kasus COVID-19.
"Kami tetap memberikan pesan bahwa COVID-19 ini belum benar-benar hilang, maka hendaknya masyarakat Kabupaten Boyolali tetap menjaga dan menaati protokol kesehatan," kata Bupati.
"Apa pun yang berkaitan dengan layanan kesehatan, tetaplah untuk bekerja dengan hati, penuh rasa persahabatan, dan senyuman, karena inilah yang harus diberikan," katanya.
Menurut Direktur RSUD Waras Wiris Sherly Jeanne Kilapong, gedung baru RSUD Waras Wiris dibangun dengan biaya Rp20.690.479.000 dari pemerintah pusat.
Gedung baru berlantai empat yang antara lain mencakup laboratorium, ruang radiologi, fasilitas rawat jalan, ruang perawatan, dan gudang farmasi itu dibangun sejak awal 2021 dan diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Boyolali pada 6 Desember 2021.
"Jumlah tempat tidur RSUD ini sebanyak 101 unit karena kami sudah naik tipe C. Namun yang aktif kami gunakan baru 62 tempat tidur, karena satu bangsal yang berisi 20 tempat tidur, bangsal Edelweis, dan ruang VIP di lantai empat dengan 19 tempat tidur belum digunakan," kata Sherly.
Dia mengatakan bahwa satu bangsal dengan 20 tempat tidur disiapkan untuk penanganan pasien COVID-19 jika sampai terjadi lonjakan penularan virus corona.
Menurut Bupati pada Rabu masih ada 162 penderita COVID-19 di Kabupaten Boyolali. Sebanyak 21 penderita COVID-19 menjalani perawatan di rumah sakit dan 141 orang lainnya menjalani isolasi mandiri.
Pemerintah Kabupaten Boyolali menyiagakan Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, untuk menghadapi kemungkinan terjadi lonjakan kasus COVID-19.
"Kami tetap memberikan pesan bahwa COVID-19 ini belum benar-benar hilang, maka hendaknya masyarakat Kabupaten Boyolali tetap menjaga dan menaati protokol kesehatan," kata Bupati.