Semarang (ANTARA) - Tafsir, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah dan Universitas Islam Negri (UIN) Walisongo Semarang, meraih gelar doktor di di perguruan tinggi ini, Jumat.

Dalam sidang terbuka promosi doktor yang diselenggarakan oleh UIN Walisongo secara hibrida tersebut, Tafsir dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor.

Tafsir dianugerahi gelar doktor setelah menyelesaikan studi S-3  di Bidang Studi Kajian Islam di UIN Walisongo Semarang, dengan desertasi berjudul Dinamika Purifikasi Muhammadiyah di Jawa Tengah.

Selaku Ketua Sidang  yakni Prof. Imam Taufiq, Sekretaris Sidang, Prof. Abdul Ghofur,  promotor, Prof. Abdul Munir Mulkhan, dan co-promotor, Abu Hapsin, Ph.D.

Hadir juga Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir selaku penguji eksternal. Adapun penguji lain, yakni : Prof. Abdul Djamil, Prof. M. Mukhsin Jamil, dan Dr. Nashihun Amin.

Ujian terbuka dimulai pukul 13.00 dan berakhir pukul 15.00 WIB dengan diawali pemaparan Tafsir mengenai desertasinya, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab.

Dalam pemaparannya, Tafsir menyoroti perlu adanya purifikasi (desakralisasi, rasionalisasi, dan festivalisasi) budaya di dalam tubuh persyarikatan Muhammadiyah.

Menurut dia, selama ini budaya yang notabene merupakan produk kearifan lokal tak jarang menjadi perdebatan di tengah masyarakat Islam ketika terjadi perpotongan dengan agama.

Oleh karena itu, dalam desertasinya, Tafsir  menawarkan solusi potensi hadirnya purifikasi di tengah kebudayaan.

Ada pandangan menarik karena Ketua PWNU Jawa Tengah Abu Hapsin merupakan co-promotor Tafsir, Ketua PWM Jawa Tengah.

Haedar Nashir mengatakan sidang terbuka ini merupakan contoh keharmonisan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama sehingga patut ditiru dan dijadikan uswah bagi jamaah, baik Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama.

Pewarta : Zaenal
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024