Solo (ANTARA) - Kontraktor mulai membenahi gedung SMA Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar usai diinspeksi secara mendadak oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Pada prinsipnya pembangunan gedung SMA Tawangmangu sedang dalam perawatan, masih ada 'space' (ruang) waktu untuk pembenahan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Uswatun Hasanah usai rapat di SMA Tawangmangu Karanganyar, Senin.
Ia mengatakan proses perbaikan dan penyempurnaan sudah dilakukan sejak minggu lalu.
"Dilakukan perbaikan di sana sini. Kami melakukan tindakan preventif termasuk akan dilakukan pengecekan secara menyeluruh," katanya.
Ia mengatakan beberapa titik yang diperbaiki di antaranya retakan, pergantian dinding dari bahan "kalsiboard" menjadi berbahan bata dan cat ulang.
"Ini memang masih pemeliharaan, tidak bisa dijustifikasi. Penggunaannya mungkin untuk tahun pelajaran baru di tahun ini," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Syamsudin Isnaini mengatakan gedung tersebut dibangun di atas lahan seluas 8.425 meter persegi.
Ia mengatakan untuk proses pembangunan sudah dimulai sejak Juni 2021 dengan menggunakan anggaran sebesar Rp5,199 miliar dari APBD provinsi.
Baca juga: Ganjar bangunan SMAN Tawangmangu tak sesuai spesifikasi
"Selanjutnya pembangunan selesai tanggal 5 Desember 2021. Di dalam konstruksi itu ada namanya serah terima pekerjaan yang pertama atau PHO, item di kontrak sudah selesai. Setelah itu ada masa pemeliharaan selama 180 hari sehingga masih jadi tanggung jawab pelaksana atau kontraktor apabila terjadi kerusakan," katanya.
Ia mengatakan pemeliharaan tersebut termasuk untuk penyempurnaan dari pekerjaan pokok yang sudah diterimakan.
"Dari yang diberitakan kemarin itu merupakan pekerjaan yang masuk penyempurnaan, diselesaikan di masa pemeliharaan ini. Dari hal ini sejak Minggu sore sudah koordinasi dengan tim, hari ini sejak hari kemarin dari pelaksana sudah bergerak, material sudah dikirim. Senin pagi sudah dimulai pengerjaannya," katanya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo memperingatkan kontraktor pelaksana proyek di Jawa Tengah agar berintegritas.
Ia tidak ingin kualitas pekerjaan di wilayahnya buruk seperti yang ditemukannya saat inspeksi bangunan SMA Tawangmangu.
"Ini 'warning' (peringatan) untuk semua, maka saya minta untuk OPD yang punya pekerjaan itu mesti dicek karena beberapa hari sebelumnya kita minta cek," katanya.
Terkait hasil inspeksi di SMA Tawangmangu kemarin, Ganjar meminta kontraktor segera memperbaiki hasil kerjanya.
"Kalau hari ini dia punya waktu enam bulan untuk disiapkan, maka saya pastikan kalau kualitasnya begitu tidak saya terima. Kemarin sudah saya telepon untuk memperbaiki maka kita butuh kontrol terus-menerus. Zaman seperti ini kok ngapusi, tak thuthuki," katanya.
Terkait inspeksi, sebelumnya beredar video Ganjar yang menendang dinding SMA Tawangamangu yang dianggapnya palsu dan tidak sesuai dengan spesifikasi bangunan.
Baca juga: Temuan di SMAN Tawangmangu jadi peringatan semua pihak
"Pada prinsipnya pembangunan gedung SMA Tawangmangu sedang dalam perawatan, masih ada 'space' (ruang) waktu untuk pembenahan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Uswatun Hasanah usai rapat di SMA Tawangmangu Karanganyar, Senin.
Ia mengatakan proses perbaikan dan penyempurnaan sudah dilakukan sejak minggu lalu.
"Dilakukan perbaikan di sana sini. Kami melakukan tindakan preventif termasuk akan dilakukan pengecekan secara menyeluruh," katanya.
Ia mengatakan beberapa titik yang diperbaiki di antaranya retakan, pergantian dinding dari bahan "kalsiboard" menjadi berbahan bata dan cat ulang.
"Ini memang masih pemeliharaan, tidak bisa dijustifikasi. Penggunaannya mungkin untuk tahun pelajaran baru di tahun ini," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Syamsudin Isnaini mengatakan gedung tersebut dibangun di atas lahan seluas 8.425 meter persegi.
Ia mengatakan untuk proses pembangunan sudah dimulai sejak Juni 2021 dengan menggunakan anggaran sebesar Rp5,199 miliar dari APBD provinsi.
Baca juga: Ganjar bangunan SMAN Tawangmangu tak sesuai spesifikasi
"Selanjutnya pembangunan selesai tanggal 5 Desember 2021. Di dalam konstruksi itu ada namanya serah terima pekerjaan yang pertama atau PHO, item di kontrak sudah selesai. Setelah itu ada masa pemeliharaan selama 180 hari sehingga masih jadi tanggung jawab pelaksana atau kontraktor apabila terjadi kerusakan," katanya.
Ia mengatakan pemeliharaan tersebut termasuk untuk penyempurnaan dari pekerjaan pokok yang sudah diterimakan.
"Dari yang diberitakan kemarin itu merupakan pekerjaan yang masuk penyempurnaan, diselesaikan di masa pemeliharaan ini. Dari hal ini sejak Minggu sore sudah koordinasi dengan tim, hari ini sejak hari kemarin dari pelaksana sudah bergerak, material sudah dikirim. Senin pagi sudah dimulai pengerjaannya," katanya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo memperingatkan kontraktor pelaksana proyek di Jawa Tengah agar berintegritas.
Ia tidak ingin kualitas pekerjaan di wilayahnya buruk seperti yang ditemukannya saat inspeksi bangunan SMA Tawangmangu.
"Ini 'warning' (peringatan) untuk semua, maka saya minta untuk OPD yang punya pekerjaan itu mesti dicek karena beberapa hari sebelumnya kita minta cek," katanya.
Terkait hasil inspeksi di SMA Tawangmangu kemarin, Ganjar meminta kontraktor segera memperbaiki hasil kerjanya.
"Kalau hari ini dia punya waktu enam bulan untuk disiapkan, maka saya pastikan kalau kualitasnya begitu tidak saya terima. Kemarin sudah saya telepon untuk memperbaiki maka kita butuh kontrol terus-menerus. Zaman seperti ini kok ngapusi, tak thuthuki," katanya.
Terkait inspeksi, sebelumnya beredar video Ganjar yang menendang dinding SMA Tawangamangu yang dianggapnya palsu dan tidak sesuai dengan spesifikasi bangunan.
Baca juga: Temuan di SMAN Tawangmangu jadi peringatan semua pihak