Semarang (ANTARA) -
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi Kota Semarang menjajaki kerja sama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah dalam mengatasi berbagai permasalahan terkait dengan kesehatan masyarakat.

Direktur Umum RSUP dr. Kariadi Kota Semarang Farichah Hanum di Semarang, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya dengan sumber daya yang dimiliki siap bekerja sama dengan kader PKK Jateng, mulai dari penapisan penyakit, termasuk penyakit keganasan, mengatasi tengkes, hingga bina lingkungan.

"Khusus 'stunting' (tengkes) kami memiliki tim tumbuh kembang, dokter anak, ahli gizi, psikolog, psikiater. Jadi, kami siap untuk mendukung program penurunan 'stunting', dan tentunya program lainnya, baik bina lingkungan, edukasi, maupun promosi," katanya saat beraudiensi dengan Ketua TP PKK Provinsi Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo di Rumah Dinas Gubernur Jateng.

Dalam kesempatan tersebut, Hanum mendorong layanan di Klinik Kosmetika Terpadu Gardenia agar masyarakat datang ke rumah sakit tidak hanya karena sakit, tapi ada layanan lainnya.

Layanan di rumah sakit tersebut dilengkapi dengan klinik virtual semacam "telemedicine" untuk mengatasi kendala jarak bagi mereka yang ingin berobat atau konsultasi.

"Kami juga ada klinik eksekutif, di mana aksesnya tidak hanya untuk masyarakat umum atau privat, tapi juga peserta JKN atau yang dikenal BPJS Kesehatan," ujarnya.

Salah satu layanan di Klinik Gardenia itu adalah layanan mengatasi kebotakan dengan metode "platelet rich plasma" (PRP) yang merupakan inovasi teruji secara medis.

Ketua TP PKK Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo menyambut baik kerja sama yang ditawarkan sekaligus mengapresiasi inovasi yang dilakukan RSUP dr. Kariadi, salah satunya dalam mengatasi kebotakan sebab hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri.

"Kalau ada pendekatan medis yang bisa mengatasi itu, bagus, akan menambah percaya diri, dan produktivitasnya juga akan makin tinggi," katanya.

Menurut Atikoh, inovasi klinik virtual penting untuk kewaspadaan dini dan pencegahan penyakit, apalagi tidak sedikit orang yang memilih untuk mencari tahu penyakitnya berdasarkan keluhan, dengan mesin pencari, kemudian mendiagnosis dan mencari obat sendiri.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024