Jakarta (ANTARA) -
Penghargaan diterima langsung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada acara yang digelar di The Sultan Hotel, Jakarta, Senin.
Ganjar Pranowo juga menerima penghargaan dari Baznas RI sebagai gubernur pendukung Gerakan Zakat Indonesia.
Baca juga: Gubernur Jateng optimistis Gerakan Cinta Zakat bisa atasi kemiskinan
Ganjar mengaku senang karena pengelolaan Baznas Jateng saat ini jauh lebih modern dan peruntukannya tidak hanya untuk amal atau pemberian semata, tapi juga untuk bantuan-bantuan yang sifatnya produktif.
Ganjar menyebut Baznas menjadi salah satu andalan untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Provinsi Jateng, antara lain dalam hal pemberdayaan masyarakat.
"Ini hasil kerja keras teman-teman Baznas dan Pemprov Jateng yang sudah 'nyengkuyung' bareng bersedekah dan semoga tidak berhenti di sini," ujarnya.
Pada acara penyerahan penghargaan tersebut, sejumlah kepala daerah di Provinsi Jateng juga menerima penghargaan pendukung gerakan zakat Indonesia yakni Kabupaten Kendal, Kabupaten Kudus, dan Kota Semarang.
Baca juga: Baznas perkirakan potensi zakat ASN Kudus Rp5 miliar
Menurut Ganjar, kawan-kawan Baznas Jateng sudah berpraktik yang memberdayakan seperti pemberdayaan ekonomi, terus kemudian ada pelatihan, dan sertifikasi.
"Prinsipnya dalam penanggulangan kemiskinan peran Baznas cukup sentral sehingga kalau kita bisa mengoptimalkan kolaborasi antara pemda, pemprov, dan juga Baznas, saya rasa akan menjadi kekuatan bagus," katanya.
Salah satu upaya Ganjar berkolaborasi dengan Baznas Jateng adalah menghimpun zakat dari aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov Jateng yang dilakukan di masa kepemimpinannya.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2021 penghimpunan zakat ASN Pemprov Jateng melalui Baznas Jateng mencapai Rp57 miliar.(LHP)
Provinsi Jawa Tengah menerima penghargaan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia sebagai provinsi dengan koordinasi pengelolaan zakat terbaik dan provinsi/kabupaten/kota dengan inovasi pengumpulan zakat terbaik tingkat nasional.
Penghargaan diterima langsung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada acara yang digelar di The Sultan Hotel, Jakarta, Senin.
Ganjar Pranowo juga menerima penghargaan dari Baznas RI sebagai gubernur pendukung Gerakan Zakat Indonesia.
Baca juga: Gubernur Jateng optimistis Gerakan Cinta Zakat bisa atasi kemiskinan
Ganjar mengaku senang karena pengelolaan Baznas Jateng saat ini jauh lebih modern dan peruntukannya tidak hanya untuk amal atau pemberian semata, tapi juga untuk bantuan-bantuan yang sifatnya produktif.
Ganjar menyebut Baznas menjadi salah satu andalan untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Provinsi Jateng, antara lain dalam hal pemberdayaan masyarakat.
"Ini hasil kerja keras teman-teman Baznas dan Pemprov Jateng yang sudah 'nyengkuyung' bareng bersedekah dan semoga tidak berhenti di sini," ujarnya.
Pada acara penyerahan penghargaan tersebut, sejumlah kepala daerah di Provinsi Jateng juga menerima penghargaan pendukung gerakan zakat Indonesia yakni Kabupaten Kendal, Kabupaten Kudus, dan Kota Semarang.
Baca juga: Baznas perkirakan potensi zakat ASN Kudus Rp5 miliar
Menurut Ganjar, kawan-kawan Baznas Jateng sudah berpraktik yang memberdayakan seperti pemberdayaan ekonomi, terus kemudian ada pelatihan, dan sertifikasi.
"Prinsipnya dalam penanggulangan kemiskinan peran Baznas cukup sentral sehingga kalau kita bisa mengoptimalkan kolaborasi antara pemda, pemprov, dan juga Baznas, saya rasa akan menjadi kekuatan bagus," katanya.
Salah satu upaya Ganjar berkolaborasi dengan Baznas Jateng adalah menghimpun zakat dari aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov Jateng yang dilakukan di masa kepemimpinannya.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2021 penghimpunan zakat ASN Pemprov Jateng melalui Baznas Jateng mencapai Rp57 miliar.(LHP)