Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, pada 2022 mengusulkan kuota elpiji bersubsidi kepada Pemerintah Provinsi Jateng sekitar 4,8 juta tabung untuk mencukupi kebutuhan masyarakat selama satu tahun.

Kepala Bagian Perekonomian Kota Pekalongan Betty Dahfiani Dahlan di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa pada usulan kuota elpiji berisi 3 kilogram tersebut memang terjadi kenaikan sebesar 10 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Kami telah mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Jateng yakni sebanyak 14.497 matrix ton atau 14.497.000 kilogram atau naik dibanding sebelumnya sebanyak 13.918 MT. Jika dikonversi dalam tabung ukuran 3 kg maka jumlahnya sekitar 4.832.328 tabung untuk mencukupi kebutuhan masyarakat selama 2022," katanya.

Baca juga: Pemkab Temanggung usul kuota elpiji bersubsidi naik 10 persen
Baca juga: Kudus tingkatkan pengawasan penyaluran elpiji bersubsidi

Menurut dia, alokasi sekitar 4,8 juta tabung elpiji itu merupakan kuota reguler yang diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat selama satu tahun karena pada kondisi tertentu seperi hari raya keagamaan dan akhir tahun, biasanya diberikan alokasi tambahan dari Pertamina.

"Pada kondisi tertentu seperti menjelang ramadhan, Lebaran, natal, dan tahun baru kami selalu ajukan lagi penambahan alokasi elpiji," kata Betty.

Menurut dia, selama ini, masyarakat di daerah setempat jarang mengalami kasus kelangkaan elpiji bersubsidi dalam jangka waktu yang cukup lama karena pemkot sudah melakukan langkah antisipasi dengan menambah alokasi barang yang mudah terbakar itu.

Justru yang sering terjadi, kata dia, masyarakat panik ketika ada isu tertentu yang menyangkut elpji bersubsidi sehingga terburu-buru melakukan pembelian barang yang mudah terbakar itu dalam jumlah yang relatif banyak.

"Apabila terjadi kasus yang semacam itu, maka keberadaan elpiji di lapangan sulit ditemukan. Akan tetapi kondisi tersebut biasanya tidak akan berlangsung lama," kata Betty.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024