Kudus (ANTARA) - Mantan Manajer Persiku Kudus Ferdaus Ardyansyah Purnomo mengatakan penyelesaian masalah tunggakan gaji mantan pemain Persiku menunggu hasil koordinasi antara mantan Manajemen Persiku dengan Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI terkait anggaran yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan biaya tim selama kompetisi Liga 3 Jateng.
"Sebetulnya, kami sudah menyiapkan dana, baik untuk kontrak tim ofisial maupun para pemain. Akan tetapi, karena diberhentikan oleh Askab PSSI sejak 21 Desember 2021, secara administrasi kami tentu tidak punya legalitas untuk menyelesaikannya," kata Ferdaus di Kudus, Senin.
Apalagi, kata dia, manajemen saat itu belum mendapatkan kucuran dana dari APBD Kudus melalui KONI dan Askab PSSI Kudus.
Ia juga mengaku heran karena belum ada laporan terkait hasil pelaksanaan kompetisi Liga 3 Jateng sampai dengan saat ini.
Selama mengikuti kompetisi pada Juli-Desember 2021, pihaknya menggunakan dana pribadi karena Askab PSSI belum mengucurkan dana untuk kompetisi Liga 3 Jateng.
Meski belum ada permintaan untuk menyampaikan laporan pelaksanaan kompetisi, dia mengaku akan proaktif mendatangi Askab PSSI maupun KONI Kudus untuk mencari solusi terbaik.
"Kami berharap ada solusi terbaik sehingga permasalahan terkait gaji pemain maupun tim ofisial Persiku bisa selesai secepatnya," ujar Ferdaus.
Ia juga menyampaikan permintaan maaf karena belum bisa mengantarkan Persiku Kudus menjadi juara dalam kompetisi Liga 3 Jateng.
Sebetulnya, kata dia, proyeksi ke depannya baru tahap pembentukan pondasi menuju tim Persiku yang berprestasi. Bahkan, manajemen yang ditunjuk juga diberi waktu dua periode kompetisi, sehingga ketika mereka diberhentikan di tengah jalan juga terkejut.
Terkait total anggaran yang digelontorkan selama mengikuti kompetisi Liga 3 Jateng, Ferdaus mengaku baru akan mempublikasikannya setelah ada komunikasi dengan Askab PSSI maupun KONI Kudus.
"Sebetulnya, kami sudah menyiapkan dana, baik untuk kontrak tim ofisial maupun para pemain. Akan tetapi, karena diberhentikan oleh Askab PSSI sejak 21 Desember 2021, secara administrasi kami tentu tidak punya legalitas untuk menyelesaikannya," kata Ferdaus di Kudus, Senin.
Apalagi, kata dia, manajemen saat itu belum mendapatkan kucuran dana dari APBD Kudus melalui KONI dan Askab PSSI Kudus.
Ia juga mengaku heran karena belum ada laporan terkait hasil pelaksanaan kompetisi Liga 3 Jateng sampai dengan saat ini.
Selama mengikuti kompetisi pada Juli-Desember 2021, pihaknya menggunakan dana pribadi karena Askab PSSI belum mengucurkan dana untuk kompetisi Liga 3 Jateng.
Meski belum ada permintaan untuk menyampaikan laporan pelaksanaan kompetisi, dia mengaku akan proaktif mendatangi Askab PSSI maupun KONI Kudus untuk mencari solusi terbaik.
"Kami berharap ada solusi terbaik sehingga permasalahan terkait gaji pemain maupun tim ofisial Persiku bisa selesai secepatnya," ujar Ferdaus.
Ia juga menyampaikan permintaan maaf karena belum bisa mengantarkan Persiku Kudus menjadi juara dalam kompetisi Liga 3 Jateng.
Sebetulnya, kata dia, proyeksi ke depannya baru tahap pembentukan pondasi menuju tim Persiku yang berprestasi. Bahkan, manajemen yang ditunjuk juga diberi waktu dua periode kompetisi, sehingga ketika mereka diberhentikan di tengah jalan juga terkejut.
Terkait total anggaran yang digelontorkan selama mengikuti kompetisi Liga 3 Jateng, Ferdaus mengaku baru akan mempublikasikannya setelah ada komunikasi dengan Askab PSSI maupun KONI Kudus.