Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyiapkan 47 tim vaksinator untuk melakukan vaksinasi anak usia 6-11 tahun dalam upaya mengantisipasi penularan COVID-19.
Bupati Batang Wihaji di Batang, Selasa, mengatakan pemkab menargetkan vaksinasi terhadap 65 ribu-70 ribu anak jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiah (MI) dengan pelaksanaan hingga akhir Januari 2022.
"Kami sudah melakukan rapat koordinasi antara Dinas Kesehatan dengan Dinas Pendidikan dengan melibatkan 47 tim untuk menentukan lokasi sekolah mana dan jadwalnya kapan dalam kegiatan vaksinasi anak itu," katanya.
Dia menjelaskan vaksinasi anak ini perlu dukungan orang tua. Mereka harus memberikan pemahaman dan edukasi pada anaknya bahwa vaksinasi aman dan bermanfaat untuk kesehatan.
"Seperti yang disampaikan oleh KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) disebutkan bahwa tidak ada risiko vaksinasi untuk anak-anak. Oleh karena itu, insyaallah (vaksinasi, red.) aman, apalagi dalam kegiatan vaksinasi anak akan menggunakan vaksin jeni Sinovac," katanya.
Pihaknya sudah mengingatkan pada petugas vaksinasi agar melakukan penapisan pada anak-anak dengan baik dan hati-hati.
"Kami berharap pelaksanaan vaksinasi pada anak-anak sebanyak 65 ribu hingga 70 ribu bisa secepatnya tercapai sehingga kegiatan pembelajaran tatap muka bisa berjalan lancar dan aman," katanya.
Pemkab mempersilakan Dinas Pendidikan menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen namun dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Saya sudah minta (Dinas Pendidikan, red.) melakukan PTM 100 persen namun dengan catatan kita pantau masa inkubasi virus di masa libur Natal dan Tahun Baru untuk 10 hari ke depan. Jika selama masa inkubasi libur Natal dan Tahun Baru tidak ada kasus positif COVID-19, silakan jalan PTM 100 persen," katanya.
Bupati Batang Wihaji di Batang, Selasa, mengatakan pemkab menargetkan vaksinasi terhadap 65 ribu-70 ribu anak jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiah (MI) dengan pelaksanaan hingga akhir Januari 2022.
"Kami sudah melakukan rapat koordinasi antara Dinas Kesehatan dengan Dinas Pendidikan dengan melibatkan 47 tim untuk menentukan lokasi sekolah mana dan jadwalnya kapan dalam kegiatan vaksinasi anak itu," katanya.
Dia menjelaskan vaksinasi anak ini perlu dukungan orang tua. Mereka harus memberikan pemahaman dan edukasi pada anaknya bahwa vaksinasi aman dan bermanfaat untuk kesehatan.
"Seperti yang disampaikan oleh KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) disebutkan bahwa tidak ada risiko vaksinasi untuk anak-anak. Oleh karena itu, insyaallah (vaksinasi, red.) aman, apalagi dalam kegiatan vaksinasi anak akan menggunakan vaksin jeni Sinovac," katanya.
Pihaknya sudah mengingatkan pada petugas vaksinasi agar melakukan penapisan pada anak-anak dengan baik dan hati-hati.
"Kami berharap pelaksanaan vaksinasi pada anak-anak sebanyak 65 ribu hingga 70 ribu bisa secepatnya tercapai sehingga kegiatan pembelajaran tatap muka bisa berjalan lancar dan aman," katanya.
Pemkab mempersilakan Dinas Pendidikan menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen namun dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Saya sudah minta (Dinas Pendidikan, red.) melakukan PTM 100 persen namun dengan catatan kita pantau masa inkubasi virus di masa libur Natal dan Tahun Baru untuk 10 hari ke depan. Jika selama masa inkubasi libur Natal dan Tahun Baru tidak ada kasus positif COVID-19, silakan jalan PTM 100 persen," katanya.