Cilacap (ANTARA) - Realisasi investasi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada tahun 2021 melampaui target yang ditetapkan meskipun masih dalam suasana pandemi COVID-19, kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cilacap Awaluddin Muuri.

"Investasi di Kabupaten Cilacap pada tahun 2021 ditargetkan sebesar Rp1 triliun dan realisasinya mencapai Rp1,2 triliun, sehingga dapat melampaui target," katanya di Cilacap, Senin.

Ia mengakui pandemi COVID-19 turut berpengaruh terhadap pencapaian target investasi di Kabupaten Cilacap pada tahun 2021 meskipun dampaknya tidak terlalu besar.

Baca juga: Dongkrak ekonomi 2022, Jateng tingkatkan kemudahan izin investasi

Akan tetapi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang merupakan awal masa pandemi, kata dia, realisasi investasi pada tahun 2020 justru mencapai Rp3,9 triliun atau meningkat di atas 400 persen dari target yang sebesar Rp913 miliar.

Menurut dia, investasi di Cilacap pada tahun 2021 didominasi oleh industri-industri besar seperti pengembangan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan Pertamina.

"Proyek RDMP (Refinery Development Master Plan) di Pertamina Cilacap, kemudian perluasan S2P (PT Sumber Segara Primadaya selaku pengelola PLTU Karangkandri, red.) sangat mempengaruhi," katanya menegaskan.

Lebih lanjut, Awaluddin mengatakan Pemerintah Kabupaten Cilacap telah meningkatkan target investasi pada tahun 2022 menjadi Rp4 triliun sesuai dengan Peraturan Bupati Cilacap yang berdasarkan hasil kajian DPMPTSP Kabupaten Cilacap dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk merealisasikan target investasi tersebut, antara lain dengan melakukan promosi melalui forum-forum bisnis di tingkat provinsi maupun nasional.

"Apalagi Cilacap pada tahun 2021 mendapatkan penghargaan dalam bidang pengelolaan investasi untuk investasi kelapa terpadu. Itu kan kalau dapat juara, kita mendapat kesempatan untuk promosi-promosi sampai tingkat internasional, sehingga pada akhir tahun 2021 kami promosi dengan Singapura," katanya.

Dalam rangka mempercepat investasi di Cilacap, kata dia, pihaknya akan segera membangun Mal Pelayanan Publik untuk mempermudah investor mengurus perizinan terkait dengan penanaman modal.

Ia mengharapkan Mal Pelayanan Publik yang akan menempati lantai 2 Terminal Bus Tipe A "Bangga Mbangun Desa" Cilacap dapat terealisasi sebelum bulan Mei 2022.

"Kami pinjam pakai (lantai 2 terminal), sekarang sedang proses, nanti tinggal keluar tanda tangan persetujuan. Kemarin sudah ada peninjauan, pengusulan sudah disetujui, kami sudah melengkapi persyaratan-persyaratan, semoga paling lambat Februari sudah ditandatangani, baru kami melengkapi infrastruktur di dalamnya," katanya menjelaskan.

Menurut dia, beberapa kegiatan investasi yang diperkirakan cukup menonjol pada tahun 2021 di antaranya rencana pembangunan kawasan industri termasuk pemindahan Kawasan Industri Cilacap (KIC) ke Karangkandri karena nilai investasinya kurang lebih Rp600 miliar.

"Apalagi kalau ada investor yang masuk di dalamnya. Kemudian proses-proses kawasan peruntukan industri yang sudah diminati oleh beberapa perusahaan, baik itu di Kutawaru (Kecamatan Cilacap Tengah), kawasan Bunton (Adipala) sampai Jetis (Nusawungu), kemudian Bulupayung (Kesugihan) yang ditentukan oleh provinsi," katanya.

Ia mengatakan pihaknya juga memroses izin proyek pembangunan saluran gas dari jetty (dermaga khusus) yang akan dibuat di Area 70 Teluk Penyu menuju PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) IV Cilacap dengan nilai investasi sekitar Rp500 miliar untuk pekerjaan awal.

Jika proyek saluran gas tersebut telah selesai, kata dia, akan dilanjutkan dengan pembangunan saluran gas ke kompleks-kompleks perumahan.

"Kami sudah bertemu dengan Direktur Perusahaan Gas Negara yang melaksanakan, nanti di Cilacap akan diberi bantuan itu (saluran gas ke perumahan, red.). Pemasangan semua dari pusat, masyarakat nanti tinggal membayar bulanan," katanya.

Selain kegiatan-kegiatan investasi tersebut, dia juga mengharapkan adanya kelanjutan dari proyek RDMP PT KPI RU IV Cilacap. "Mudah-mudahan ada persetujuan investor yang masuk (untuk menangani proyek RDMP) karena ini yang akan memengaruhi nilai investasi pada tahun 2022," katanya.

Awaluddin mengaku optimistis target investasi yang sebesar Rp4 triliun pada tahun 2022 dapat tercapai meskipun masih dalam suasana pandemi.

Menurut dia, optimisme tersebut juga didasari dengan rencana pembangunan jalan tol Cilacap-Yogyakarta, jalan tol Bandung-Cilacap, jalan tol Brebes-Cilacap, serta rencana penerbangan komersial di Bandara Tunggul Wulung Cilacap yang diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di Cilacap.

"Bahkan di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap juga sudah ada beberapa perusahaan yang mengajukan izin untuk membuat gudang dan pabrik di sana. Ini kerja sama dengan PT Pelindo III (Persero), swasta yang akan mengembangkan pabrik di sana, mudah-mudahan tahun ini terealisasi," katanya. 

Baca juga: Realisasi investasi di KIT Batang tembus Rp4,9 triliun

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024