Solo (ANTARA) - Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Musa Asy'arie meluncurkan buku yang berisi tentang multikulturalisme pada purnatugasnya di usia 70 tahun.

Pada bedah buku yang dilakukan di Gedung Siti Walidah UMS Solo, Kamis ia mengatakan buku tersebut sesuai dengan isu problematika di Indonesia yang masih berkutat pada dialektika Islam, demokrasi, dan multikulturalisme. 

"Indonesia ke depan akan ditentukan oleh dialektika tersebut," katanya pada peluncuran sekaligus bedah buku berjudul "Lurus Jalan Terus" Diskursus Pendidikan Demokrasi & Multikultural di Indonesia.

Menurut dia, jika Islam antimultikulturalisme maka otomatis Islam akan berhadapan dengan kekuatan-kekuaatan nusantara yang mempertahankan multikultural tersebut.

"Jadi Islam bukan melawan pemerintah dan bukan melawan isu ke depan yang makin kuat," katanya.

Pada kesempatan itu, mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini juga menyinggung tentang besarnya peran Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Muhammadiyah sudah memberikan peran besar dalam negara. Membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar lewat pendidikan dan rumah sakit," katanya.

Ia mengatakan sinergitas antara pemerintah dengan Muhammadiyah harus terus dijaga. Dalam hal ini, menurut dia Muhammadiyah juga harus memerankan komunikasi yang kreatif. 

"Nggak perlu ikut berebut soal jabatan. Ini menentukan Indonesia ke depan," katanya.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024