Solo (ANTARA) - Belasan dokter muda dari Universitas Sebelas Maret bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Surakarta menggelar "Susur Kampung" untuk memberikan konsultasi dan pengecekan kesehatan secara gratis kepada warga Kelurahan Mojosongo, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat.

Kepala Seksi Dompet Kemanusiaan PMI Surakarta Heri Supriyanto di Solo, Jumat, mengatakan kegiatan tersebut upaya PMI bersama dokter muda Fakultas Kedokteran UNS membantu masyarakat, khususnya kalangan miskin, yang belum dapat mendatangi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Dalam kegiatan itu, belasan dokter muda FK UNS bersama petugas PMI Surakarta berjalan kaki menyusuri kampung, dari rumah ke rumah di RW37 Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, untuk memberikan konsultasi dan pengecekan kesehatan warga.

Dia menjelaskan program tersebut sudah berjalan sejak sebelum pandemi COVID-19, akan tetapi terhenti selama dua tahun terakhir karena pandemi.

"Kami kembali memulai 'Susur Kampung' dengan membantu cek kesehatan gratis kepada warga kurang mampu," katanya.

Kegiatan tersebut melibatkan 13 dokter muda dari UNS, satu dokter dan satu perawat dari PMI Surakarta. Awalnya, target kegiatan itu 10 sasaran, tetapi ada warga lain yang juga menginginkan pelayanan kesehatan sehingga bertambah menjadi belasan orang.

Seorang perwakilan tim dokter muda FK UNS, Janitra Lomonov, mengatakan kegiatan itu antara lain berupa pengobatan dan pendekatan kepada pasien yang tidak dapat mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan.

"Kami mengecek kesehatan warga, seperti cek tensi, konsultasi gratis, dan juga adanya edukasi maupun informasi yang diharapkan pasien itu tahu menjaga kesehatan lebih dari yang sekarang untuk meningkatkan 'quality of life' (kualitas hidup)," katanya.

Ia mengatakan "Susur Kampung" dengan misi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kota Solo.

Dia mengatakan dalam kegiatan tidak ada kendala di mana semua warga umumnya sehat, sedangkan sejumlah warga dalam kondisi sakit langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

"Kami hanya men-'screening' (melakukan penapisan) dan juga untuk memberikan fasilitas dan konsultasi gratis bagi yang belum mengunjungi fasilitas kesehatan," katanya.

Dia juga menjelaskan dalam kondisi pandemi dengan tingginya warga setempat yang sudah divaksinasi serta ketaatan mereka menerapkan protokol kesehatan, membuat risiko penularan COVID-19 dapat diminimalisasi.
 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024