Solo (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berkomitmen mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI melalui peluncuran aplikasi My MBKM.

Rektor UMS Prof. Sofyan Anif pada peluncuran My MBKM di Solo, Rabu mengatakan aplikasi tersebut sebagai fasilitas yang dapat digunakan dalam pembelajaran MBKM.

"Saat ini posisi UMS sebagai kampus Merdeka Belajar Kampus Merdeka terbaik di Jawa Tengah, satu dari delapan kampus yang menerima hibah dan kegiatan MBKM," katanya.

Dengan capaian tersebut, dikatakannya, UMS memiliki level yang sama seperti Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lain.

"Meskipun dalam suasana pandemi, UMS tetap harus berprestasi," katanya.

Pihaknya berharap setelah ada program aplikasi My MBKM tersebut bisa ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan salah satunya pelatihan dosen sehingga tidak berhenti pada penggunaan aplikasinya saja.

Selain itu, dikatakannya, program tersebut tidak hanya dalam lingkup dalam negeri tetapi juga dapat digunakan dalam taraf internasional. Dengan demikian, menurut dia aplikasi tersebut dapat mengakomodasi mahasiswa asing yang mengikuti program MBKM maupun mahasiswa UMS yang mengikuti program pertukaran pelajar di luar negeri.

"Hal ini yang akan memperkuat reputasi internasional UMS dalam mengembangkan pembelajaran baik dalam negeri maupun luar negeri," katanya.

Pada kesempatan yang sama Ketua Taskforce Hibah PKKM UMS 2021 Munajat Tri Nugroho mengatakan aplikasi yang dirancang oleh tim MBKM UMS akan dapat dimanfaatkan dalam proses kegiatan pembelajaran.

"Kegiatan MBKM di kampus UMS ini ke depan tantangannya makin berat karena setiap saat dari Dikti pasti ada program baru. Ini menjadi PR kita bersama yang harus kita hadapi dan antisipasi," kata dosen Teknik Industri tersebut.

Sementara itu, kegiatan tersebut sekaligus workshop finalisasi sistem MBKM yang diterapkan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024