Wonosobo (ANTARA) - Masyarakat mulai merasakan manfaatnya dari program kota cerdas (smart city) di Kabupaten Bondowoso, Jawa Tengah, meskipun belum rampung 100 persen, kata Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat.
"Contoh kemanfaatan program 'smart city', yakni sudah berjalannya open data desa, sebanyak 265 desa/kelurahan telah menerapkan keterbukaan pengelolaan anggaran yang dapat diakses publik 24 jam penuh melalui website resmi masing-masing desa," kata Afif di Wonosobo, Senin.
Ia menyampaikan hal tersebut di depan dewan penilai nasional evaluasi Kota Cerdas yang menguji Pemkab Wonosobo secara virtual di ruang Mangunkusumo Setda Wonosobo.
Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu di antara 100 Kota Cerdas se-Indonesia.
Kemudian program unggulan "smart society", yang telah mengoperasionalkan layanan kegawatdaruratan call center 112 dan aplikasi Lapor Bupati mulai menjadi sarana publik menyampaikan aspirasi, aduan maupun beragam keluhan terkait kondisi aktual di Kabupaten Wonosobo.
"Di 'smart environment' kami mengupayakan program pengelolaan sampah yang ke depan akan memungkinkan selesainya limbah keluarga di setiap desa, sehingga tidak akan memenuhi tempat pembuangan akhir (TPA)," katanya.
Di program unggulan lainnya, Afif menuturkan pemerintah daerah telah berupaya untuk dapat menjalankan setiap rencana sesuai dengan konsep "smart city" yang telah disusun.
Menurut dia laju perkembangan program kota cerdas Kabupaten Wonosobo menunjukkan capaian menggembirakan. Sampai dengan akhir Tahun 2021 telah mencapai 92,8 persen.
Bupati Afif mengakui sejumlah hal masih perlu penyempurnaan dan pembenahan lebih lanjut agar program kota cerdas benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
Ia menegaskan komitmen untuk mendorong seluruh perangkat daerah agar lebih sinergis dalam upaya saling menguatkan enam program unggulan (quick win) meliputi smart government, smart branding, smart economy , smart living, smart environment, dan smart society.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Wonosobo Retno Eko SN menyampaikan manfaat program "smart city" dalam penanganan pandemi COVID-19 selama hampir dua tahun terakhir juga dapat dirasakan masyarakat.
"Dalam program unggulan smart economy, langkah untuk pemberian bantuan jaring pengaman sosial bagi masyarakat rentan dampak pandemi, juga telah memanfaatkan teknologi dan sistem yang sudah terintegrasi sehingga lebih tepat sasaran," katanya.
Ia menyebutkan dari sisi realisasi program, bahwa 13 rencana program smart governance berhasil terwujud 10 atau 76,9 persen, kemudian 3 rencana program smart branding terwujud 100 persen, smart economy dari 8 rencana terealisasi 100 persen.
Kemudian di program smart living dari 7 rencana tercapai 100 persen, di smart society dari 8 rencana terlaksana 100 persen, dan di smart environment dari 8 rencana program berhasil terwujud 100 persen.
"Contoh kemanfaatan program 'smart city', yakni sudah berjalannya open data desa, sebanyak 265 desa/kelurahan telah menerapkan keterbukaan pengelolaan anggaran yang dapat diakses publik 24 jam penuh melalui website resmi masing-masing desa," kata Afif di Wonosobo, Senin.
Ia menyampaikan hal tersebut di depan dewan penilai nasional evaluasi Kota Cerdas yang menguji Pemkab Wonosobo secara virtual di ruang Mangunkusumo Setda Wonosobo.
Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu di antara 100 Kota Cerdas se-Indonesia.
Kemudian program unggulan "smart society", yang telah mengoperasionalkan layanan kegawatdaruratan call center 112 dan aplikasi Lapor Bupati mulai menjadi sarana publik menyampaikan aspirasi, aduan maupun beragam keluhan terkait kondisi aktual di Kabupaten Wonosobo.
"Di 'smart environment' kami mengupayakan program pengelolaan sampah yang ke depan akan memungkinkan selesainya limbah keluarga di setiap desa, sehingga tidak akan memenuhi tempat pembuangan akhir (TPA)," katanya.
Di program unggulan lainnya, Afif menuturkan pemerintah daerah telah berupaya untuk dapat menjalankan setiap rencana sesuai dengan konsep "smart city" yang telah disusun.
Menurut dia laju perkembangan program kota cerdas Kabupaten Wonosobo menunjukkan capaian menggembirakan. Sampai dengan akhir Tahun 2021 telah mencapai 92,8 persen.
Bupati Afif mengakui sejumlah hal masih perlu penyempurnaan dan pembenahan lebih lanjut agar program kota cerdas benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
Ia menegaskan komitmen untuk mendorong seluruh perangkat daerah agar lebih sinergis dalam upaya saling menguatkan enam program unggulan (quick win) meliputi smart government, smart branding, smart economy , smart living, smart environment, dan smart society.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Wonosobo Retno Eko SN menyampaikan manfaat program "smart city" dalam penanganan pandemi COVID-19 selama hampir dua tahun terakhir juga dapat dirasakan masyarakat.
"Dalam program unggulan smart economy, langkah untuk pemberian bantuan jaring pengaman sosial bagi masyarakat rentan dampak pandemi, juga telah memanfaatkan teknologi dan sistem yang sudah terintegrasi sehingga lebih tepat sasaran," katanya.
Ia menyebutkan dari sisi realisasi program, bahwa 13 rencana program smart governance berhasil terwujud 10 atau 76,9 persen, kemudian 3 rencana program smart branding terwujud 100 persen, smart economy dari 8 rencana terealisasi 100 persen.
Kemudian di program smart living dari 7 rencana tercapai 100 persen, di smart society dari 8 rencana terlaksana 100 persen, dan di smart environment dari 8 rencana program berhasil terwujud 100 persen.